Rabu, 02 Agustus 2017

NHW 9 Bunda Sebagai Agen Perubahan

Ini salah satu ide Sosial Venture untuk lingkungan Sekitar saya :

Minat Hobi Ketertarikan >> Membuat kreasi, baik kerajinan tangan maupun dekorasi
Hard Skill dan Soft Skill >> Punya ketelatenan dalam membuat kerajinan tangan, memiliki ilmu marketing
Isu Sosial >> Terdapat tempat pembuangan sampah yang mengganggu lingkungan, bau sampahnya sangat mencemari udara hingga jarak jauh
Masyarakat >> Ibu Rumah Tangga
Ide sosial >> Memilah Antara sampah organik dan non organik, kemudian menjadikannya Kerajinan tangan dari barang bekas agar bernilai jual.

Kelemahan dari ide ini adalah, saya belum memiliki hard skill dalam memulai ide ini..
Berkat mengikuti IIP ini saya jadi memikirkan solusi dari permasalahan ini. Semoga bisa terealisasi.

NHW 8 MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

  • Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)
    • Aktivitas yang saya SUKA dan BISA saya lakukan salah satunya adalah Berbisnis Online

  • Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :
    • Kita ingin menjadi apa ? (BE)
      • Saya ingin menjadi pengusaha muslimah yang bermanfaat untuk orang lain dengan memberikan lapangan kerja bagi orang lain, menyediakan produk yang dibutuhkan orang lain, berbagi rizki dengan yang membutuhkan dan mampu menghajikan keluarga
    •  Kita ingin melakukan apa ? (DO)
      • Memulai bisnis online dengan membuat akun promosi
      • Mempelajari segala ilmu tentang bisnis
      • Menyediakan produk berkualitas
      • Melayani konsumen dengan pelayanan terbaik
      • Melakukan jual beli yang halaL
    • Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
      • Saya ingin memiliki usaha yang stabil dengan banyak karyawan
  • Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
    • Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose) :
      • Menjadi muslimah yang bermanfaat untuk orang lain
    • Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
      • Memiliki usaha yang stabil dengan brand sendiri dan memiliki banyak karyawan
    • Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
      • Menyediakan produk ready stock
      • Memiliki toko online di beberapa E-commerce di Indonesia

NHW 7 TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF

Talent Mapping ini dilakukan untuk menuju Tahapan Bunda Produktif
Berikut hasil Strength Typology di temubakat.com


SITI AMINAH YENDY, anda adalah orang yang dapat merasakan perasaan orang lain baik sedang gembira maupun sedang sedih , selalu ingin memajukan orang lain dan senang melihat kemajuan orang , senang mempelajari latar belakang, senang olah pikir, menyendiri , berpikiran strategic, senang mengkomnikasikan sesuatu, banyak idea dan senang menonjolkan kelebihan , keras menghadapi orang akan tetapi tidak menyukai konflik , senang memotivasi dengan berbagai cara ada yang melalui sifat periangnya ada yang melalui sifat empatinya ada juga karena selalu ingin memajukan orang lain , suka melayani orang lain dan mendahulukan orang lain.

PERSONAL BRANDING : CARETAKER, EDUCATOR, EXPLORER, MARKETER, MEDIATOR, MOTIVATOR, SERVER.

KUADRAN
SUKA
TIDAK SUKA
BISA
Membaca Alquran
Jualan Online
Menjadi mentor
Mendongeng
Menulis 
Tata rias
Memotong rambut orang
Mencuci piring
TIDAK BISA
Menjahit
Membuat kue
Berkebun
Mencatat keuangan
Memperbaiki instalasi listrik

NHW 6 MENJADI MANAGER KELUARGA

Tugas NHW kali ini saya teringat tentang Fiqh Prioritas, mana yang penting dan mana yang tidak penting.

Tiga aktivitas yang paling penting adalah :
  1. Melaksanakan Ibadah, Sholat tepat waktu, membaca Al Qur’an, Dzikir pagi dan petang
  2. Menyiapkan menu sehat untuk Suami dan Anak
  3. Mengelola bisnis online

Tiga aktivitas yang tidak penting :
  1. Stalking sosmed
  2. Ikut tertidur saat menidurkan anak
  3. Silaturahim ke tetangga terlalu lama

Selama ini waktu saya habiskan untuk rutinitas sehari hari, mengurus anak dan suami, beberes rumah, mengelola bisnis online dan bermain bersama anak.

Aktivitas rutin yang selalu saya lakukan :
  1. Bangun shubuh
  2. Menyiapkan sarapan suami
  3. Menyiapkan sarapan anak
  4. Memandikan anak
  5. Mengurus rumah
  6. Mengelola online shop

Apabila diklasifikasikan dalam quadran prioritas sebagai berikut :


Mendesak
Tidak Mendesak
Penting
Melaksanakan Ibadah
Menyiapkan menu sehat keluarga
Mengerjakan NHW
Mengelola online shop
Silaturahim tetangga
Membaca postingan Grup
Bermain bersama anak
Tidak Penting
Mencuci Baju
Mencuci Piring
Belanja
Stalking sosmed


NHW 5 DESAIN BELAJAR

Tugas NHW 5 kali ini simple tetapi  membutuhkan pemikiran yang mendalam, memunculkan pertanyaan yang hanya diri saya yang bisa menjawabnya. Dan mencari jawabannya itu yang membutuhkan perenungan. Hehe
Sejauh ini, saya tipe pembelajar yang mayoritas learning by doing. Kalau hanya teori saja, rasanya pembelajaran tersebut belum lengkap, hambar bahkan tidak berbekas sehingga, ketika mendapatkan ilmu, harus segera diamalkan, agar tidak menguap begitu saja dan tidak menjadi manfaat.
Desain belajar yang akan saya terapkan adalah :
  1. Mencari sumber ilmu, meliputi : Buku dan Narasumber
  2. Membaca dan mempelajarinya
  3. Membuat point – point apa yang harus dikerjakan
  4. Membuat analisis SWOT
  5. Membuat Checklist harian
  6. Mengevaluasinya


Sebagai contoh :
Saat ini saya sedang belajar memberikan asupan MPASI untuk anak saya yang berusia 6 bulan. Hal yang saya lakukan adalah :
  1. Mencari sumber ilmu : Saya mengikuti grup whatsapp tentang Pemberian MPASI WHO, belajar dengan ahlinya.
  2. Membaca panduan MPASI WHO : Mencari informasi tentang Menu MPASI. Mencari perlengkapan MPASI
  3. Membuat Point yang harus dikerjakan : Membuat menu tunggal MPASI untuk 14 hari. Menyiapkan alat dan bahan MPASI
  4. Membuat analisis SWOT : Mengukur kemampuan saya dalam membuat MPASI, saya memilih MPASI Homemade yang sesuai dengan kapasitas saya
  5. Membuat Checklist harian : Membuat checklist menu tiap harinya
  6. Mengevaluasi  : Mengevaluasi pemberian menu tunggal setiap hari meliputi reaksi alergi, reaksi pencernaan dan reaksi selera.

NHW 4 MENDIDIK DENGAN FITRAH

MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Misi dan Jurusan Ilmu
NHW 4 kali ini membuat saya cukup berfikir keras, apa sebenarnya jurusan ilmu yang benar-benar “Gue Banget”. Ilmu yang ingin saya tekuni sebenarnya tentang Pemberdayaan Masyarakat, tetapi sejauh ini saya belum mampu mencari jalan untuk bisa berkontribusi lebih dalam masyarakat luas. Mungkin bisa dimulai dari hal yang kecil, hal yang saya sukai. Berbisnis menurut saya mampu menjadi jembatan saya untuk bisa beraktualisasi dan menjadi jalan untuk membuka lapangan kerja sehingga bisa bermanfaat untuk orang lain.

Aktivitas yang membuat saya bersemangat adalah ketika saya berjualan. Walau saya tidak memiliki basic ilmu wirausaha, tetapi ketika saya berurusan dengan bisnis membuat saya berbinar binar. Berbekal kemampuan marketing saya yang sebelumnya pernah bekerja menjadi marketing di sebuah toko, membuat saya semakin semangat untuk terus belajar.

Selain berwirausaha adalah 9 dari 10 pintu rizki, saya berharap dengan mengembangkan bisnis daya bisa membantu orang-orang sekitar dan orang-orang yang membutuhkan. Saat ini saya sedang memulai sebuah online shop yang masih baru, berharap suatu saat bisa membesar dan mampu membuka lapangan kerja baru.

Selain berwirausaha, tentunya tanggungjawab saya sebagai istri dan ibu harus selalu diutamakan, sehingga misi hidup saya adalah Menjadi Istri yang taat, ibu yang menjadi madrasatul ula dan pengusaha yang mampu berkontribusi dalam masyarakat.
Sehingga ilmu yang harus saya kuasai adalah :
1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak, ilmu tentang menjadi istri yang taat, ilmu tentang pendidikan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, ilmu tentang marketing, bisnis online
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang, ilmu tentang pemberdayaan masyarakat.

Kapan misi akan dimulai?
Untuk pembuatan milestone sebagai istri yang taat dan ibu yang menjadi madrasatul ula dan pengusaha yang mampu berkontribusi dalam masyarakat, milestone dimulai dari :
Saya menetapkan KM 0 pada tahun 2016, dan akan mencapai 10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang di bidang bisnis online
Saya mendedikasikan 3-4 jam waktu per hari, atau 28 jam per pekan untuk mencari ilmu tentang bisnis, memulai membuat online shop,dan memasarkan produk
Milestone yang saya tetapkan adalah sebagai berikut:
KM 0 – KM 1 ( tahun 2016-2018) :
Sebagai pengusaha : Belajar bisnis online melalui guru yang ahli, memasarkan produk, mencari reseller
Sebagai istri dan Ibu : Banyak membaca buku tentang pengasuhan anak, pembinaan anak dan pendidikan anak
KM 1 – KM 2 (tahun 2018-2020):
Sebagai pengusaha : memiliki stok produk bisnis
Sebagai istri dan Ibu : menguasai ilmu memasak dengan cinta, mendampingi tumbuh kembang anak dengan memberikan stimulus sesuai konsep pendidikan dalam islam
KM 2 – KM 3 (tahun 2020-2022) : 
Sebagai pengusaha : membuat brand bisnis sendiri
Sebagai istri dan ibu : menjadi penyejuk hati suami, mengarahkan pendidikan dan pembinaan anak yang mulai pre school berbasis Qurani
KM 3 – KM 4 ( tahun 2022-2024) : 
Sebagai pengusaha : Membuka lapangan kerja baru dan bermanfaat untuk orang lain, berhaji bersama keluarga
Sebagai istri dan ibu : Mampu menjadi istri yang senantiasa taat. Mampu mengarahkan anak yang mulai sekolah sesuai konsep Islam




Minggu, 04 Juni 2017

Inikah Maksud Allah?

Peran Spesifik 
Belahan hatiku, 
Saya dan atau kebanyakan perempuan adalah seorang yang memiliki sifat romantis. Mendayu dan kemayu, tentunya dihadapan suami saja. Kali ini saya menuliskan sebuah surat cinta untuk suami saya. Sudah bisa dibayangkan isi surat cintanya seperti karakter saya. Menurut saya itu romantis, tapi mungkin bagi sebagian orang (bisa jadi) lebay. 😂
Ekspresi suami saat saya mengirimkan sebuah link blog saya, yang berjudul Surat Cinta untuk Mamas, sudah bisa ditebak. Bahwa ekspresi yang tampak dari wajahnya adalah datar dan biasa saja. Beliau hanya berkata Aamiin, Terimakasih dedek dan tersenyum. Saya sudah menyiapkan perasaan untuk ekspresi beliau. Tidak akan kecewa atau sedih. Karena sudah memahami karakter beliau yang memang kurang romantis dan sedikit cuek. Tapi saya yakin, dalam hatinya pasti ada sebuah desiran. Ekspresi yang tampak bisa jadi tidak sama dengan apa yang di dalam hati. Ya, begitulah cintaku, pelengkap jemariku, saya mencintainya apa adanya. 
Namun, belakangan suami menunjukkan sikap yang jauh lebih hangat dari biasanya, banyak memeluk erat, mencium dan membelai. Ternyata bukan balasan verbal yang beliau berikan, melainkan bahasa virtual. Ini membuat saya semakin jatuh cinta. Ya, saya tidak memaksakan dicintai dengan romantis atau puitis. Ternyata beliau pun mencintai saya dengan lebih dari sekedar kata-kata puitis. 


Belahan jantungku,
Dikaruniai seorang anak laki-laki yang manis adalah anugerah dari Allah yang luar biasa. Setelah sebelum hadirnya Sakha, sempat mengalami kegagalan yang membuat saya terpukul. Bisa mengandung dan melahirkan Sakha adalah anugerah terindah. 
Bayi yang saat ini berusia 4 bulan ini sudah membuat saya banyak belajar, bagaimana harus menjadi seorang ibu, membuat saya mengerti bagaimana perjuangan seorang ibu. 
Alhamdulillah banyak potensi dari Allah yang diberikan kepada Sakha. Perkembangan Sakha secara Physical dia sudah sesuai dengan tahap usia perkembangannya, sudah mulai tengkurap, menegakkan kepala dan mulai duduk. Secara Cognitif dia sudah bisa interested in his surrounding, secara linguistik dia sudah bisa mendengarkan dan mengikuti sumber suara, juga terkadang menirukan sumber suara. Secara social emotional dia sudah familiar dengan orang2 terdekatnya, pays more attension. 
Alhamdulillah, progres tumbuh kembang Sakha membahagiakan. 
Proses berikutnya adalah tergantung bagaimana saya menstimulasi dia agar merangsang perkembangannya. Mengembangkan potensinya dan bukan membentuk potensinya. Karena setiap anak sudah Allah bekali faktor X masing masing.

Segumpal dagingku,
Allah pasti punya maksud tertentu, mengapa Allah hadirkan orang-orang terkasih ini didekatku, membersamai mereka adalah cara saya untuk memahami maksud Allah tersebut.
. Menjadi pribadi yang harus terus memperbaiki diri, menjadi pribadi yang harus terus meningkatkan ibadah. 
. Menjadi aktor utama dalam pembinaan keluarga, agar suami makin meningkat ke-qawwamannya, agar anak-anak menjadi anak yang salimul aqidah, shahihul ibadah, matinul khulq dan mutsaqaful fikr. Dan tentunya agar keluarga kami terbebas dari api neraka.
. Menjadi bagian dari masyarakat yang mampu memberi solusi dan menciptakan masyarakat madani.
Dengan potensi yang Allah berikan ini semoga mampu terealisasi. 

Rangkulan tanganku,
Masih bisa dihitung dengan jari berapa lama aku bergabung di lingkungan tempat tinggal sekarang. Tentu Allah punya maksud juga mengapa Allah hadirkan kami di lingkungan ini. Sebuah komplek perumahan baru yang mayoritas penghuninya adalah seumuran. Ini yang menjadi potensi, semoga dari komplek ini tercipta masyarakat madani. Dan saya bagian dari yang berusaha me-madani-kan.

Setiap peran itu unik, secara spesifik saya harus merumuskan hal apa yang harus saya lakukan, diantaranya :
1. Sebagai seorang istri, saya harus terus memupuk rasa cinta kepada suami dan menerimanya apa adanya. Menjadi istri yang taat kepadanya, menjaga hartanya dan menjaga kehormatan saya. Melayani suami dengan istimewa.
2. Sebagai seorang ibu, karena ibu adalah madrasatul 'ula, jadi saya harus menyiapkan konsep pendidikan dan pembinaan untuk anak-anak saya. Merawatnya, mengarahkannya dan membimbingnya. 
3. Sebagai anggota masyarakat, saya harus sering bersilaturahim dengan tetangga, terlibat aktif dalam setiap kegiatan dan harus sering berbagi serta memberikan kebermanfaatan.
4. Sebagai seorang hamba Allah, saya harus terus meningkatkan amal ibadah yaumiyah, terus belajar di universitas kehidupan ini dan terus memperbaiki diri.

Semoga Allah ridhoi, aamiin.


Depok, 5 Juni 2017
#Nicehomework3iip4

Sabtu, 03 Juni 2017

Surat Cinta untuk Mamas

Teruntuk seseorang yg telah mengucapkan janji suci
Teruntuk seseorang yg telah berjanji menafkahi
Teruntuk seseorang yg menjadi pelengkap jemari
Teruntuk seseorang yg selalu membersamai
Teruntuk seseorang yg setia menjadi sandaran hati

Mamas Iyas Sayang.. 💐

Awalnya sempat ragu dan meragukan,
Apakah mamas akan menjadi imam yg terbaik?
Apakah mamas siap menafkahi dedek dan keluarga?
Apakah mamas seorang yg romantis?
Apakah mamas seorang yg siap mendengar curahan hati istrinya?
Apakah mamas seorang yg penyayang?

Banyak pertanyaan yg muncul sesaat sebelum memantapkan diri utk siap dipinang.

Hingga akhirnya, Allah telah menakdirkan aku dan kamu menjadi KITA.

Adalalanya mamas sering ngorok dan menganggu
Adalalanya mamas sering tidak on time
Adalalanya mamas membuat hati tidak tenang
Adalalanya mamas tidak menuruti keinginan 

Namun, dibalik itu semua
Dedek menemukan...
Suami yg amat bertanggungjawab
Suami yg amat menyayangi istrinya
Suami yg amat sabar menghadapi kebawelan istrinya
Suami yg selalu memenuhi kebutuhan istrinya
Suami yg selalu memberikan ciuman dan pelukan 
Suami yg selalu mendengarkan curahan hati istrinya
Suami yg rela mengorbankan suatu hal untuk istrinya
Suami yg tidak pernah protes akan masakan istrinya
Suami yg tidak pernah mencela masakan istrinya
Suami yg mau menerima istrinya apa adanya (walau jarang bilang istrinya cantik 😜)

Tak sanggup dedek mengungkapkan dalam kalimat, sebegitu dedek bersyukurnya, Allah menghadirkan mamas dalam hidup dedek. Menjadi lebih dari sekedar pelengkap jemari, tapi juga belahan hati.

Mamas, 
Maafkan dedek yg sangat bawel ini
Maafkan dedek yg cengeng ini
Maafkan dedek yg suka ngambek ini
Maafkan dedek yg belum jago masak ini
Maafkan dedek yg belum bisa melayani mamas dg baik

Terimakasih telah menjadi ribuan arti bagi dedek

Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap langkah mamas
Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan panjang umur
Semoga kita menjadi keluarga Sakinah Mawadah Warahmah.

Aamiin..

Dengan penuh cinta,
Dedek, istri mamas dan ibun Sakha.

Minggu, 28 Mei 2017

NICE HOME WORK DAN REVIEW MATERI 2 IIP 4


NICE HOME WORK #2📚
Bunda, setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat
📝✅“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”✅📝
a. Sebagai individu
b. Sebagai istri
Buatlah indikator yg kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia.Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
c. Sebagai ibu
Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah indikator diri dan pakailah permainan “andaikata aku menjadi istri” apa yang harus aku lakukan, “andaikata kelak aku menjadi ibu”, apa yang harus aku lakukan.
Kita belajar membuat "Indikator" untuk diri sendiri. Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu: - SPECIFIK (unik/detil) - MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
- TIMEBOND ( Berikan batas waktu)
- ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)


Review Nice Home Work #2
✅📝

CHECKLIST PEREMPUAN PROFESIONAL📝✅
Pertama yang akan kami katakan adalah SALUT untuk para bunda dan calon bunda peserta matrikulasi Ibu Profesional yang berhasil mengalahkan "rasa" berat untuk mengerjakan nice homework#2 ini. Kalau di Jawa ada pepatah yang mengatakan "Ojo kalah karo wegah" (Jangan mau kalah dengan rasa malas). Karena sebenarnya kalau urusan membuat checklist profesionalisme ini bukan MAMPU atau TIDAK MAMPU melainkan MAU atau TIDAK MAU. Terbukti teman-teman bisa melakukannya di tengah kesibukan yang luar biasa.
Kami sangat menghargai proses teman-teman membuat checklist profesionalisme ini. Mulai dari menanti-nanti jawaban dari suami dan anak bagi yang sudah berkeluarga, maupun melakukan kesungguhan bermain “andaikata aku menjadi istri dan ibu” bagi yang sedang dalam proses memantaskan diri membangun keluarga. Ada yang terkaget-kaget dengan banyaknya list jawaban dari suami dan anak-anak, ada juga yang bingung dengan jawaban dari para suami dan anak, karena terlalu sederhananya keinginan mereka terhadap kita, demi sebuah kebahagiaan.
KOMITMEN DAN KONSISTEN
Dua kata itulah yang akan menjadi kunci keberhasilan kita dalam membuat checklist profesionalisme ini. Buatlah komitmen setahap demi setahap, sesuai dengan kemampuan kita, kemudian belajar istiqomah, konsisten menjalankannya.
Konsistensi kita terhadap sebuah komitmen yang indikatornya kita susun sendiri, akan menjadi pondasi kita dalam menyusun “DEEP HABIT” yaitu kebiasaan-kebiasaan yang dibangun secara terus menerus untuk mendukung aktivitas yang membutuhkan fokus, ketajaman berpikir dan benar-benar krusial untuk hidup kita.
Selama ini disadari atau tidak banyak diantara kita memaknai aktivitas sehari-hari mendidik anak dan mengelola keluarga sebagai aktivitas “Shallow Work”, yaitu aktivitas yang dangkal, tidak fokus, penuh distraksi (gangguan-gangguan) sehingga tidak memunculkan perubahan besar dalam hidup kita, bahkan banyak yang cenderung bosan dengan kesehariannya.
Selama ini status-status dangkal yang terus mengalir di sosial media seperti Facebook (FB) ditambah puluhan notifikasi whatsapp (WA) sering membuat kita terjebak dalam “shallow activities”, kelihatan sibuk menghabiskan waktu, tetapi sebenarnya tidak memberikan hasil nyata bagi perubahan hidup kita.
Harapan kami dengan adanya Checklist Profesionalisme Perempuan ini, teman-teman akan lebih fokus dalam proses “peningkatan kualitas diri” kita sebagai perempuan, istri dan ibu, meski kita menggunakan media WA dan FB sebagai kendaraan belajar kita, Sehinga bisa mengubah aktivitas yang dulunya masuk kategori “SHALLOW WORK” menjadi “DEEP WORK” (aktivitas yang memerlukan fokus, ketajaman berpikir sehingga membawa perubahan besar dalam hidup kita).
Untuk itu mari kita lihat kembali Checklist kita :
🍀1.Apakah kalimat-kalimat di checklist itu sudah spesifik? misal kalimat "akan mengurangi aktivitas gadget selama di rumah" akan lebih baik anda ganti dengan, setiap hari akan menentukan Gadget hours selama 2 jam.
🍀2.Apakah kalimat-kalimat di checklist sudah terukur? misal "Menyelenggarakan aktivitas ngobrol di keluarga", akan lebih baik kalau diganti dengan " Sehari minimal menyelenggarakan 1 x family forum (ngobrol) di rumah bersama keluarga"
🍀3.Apakah checklist yang kita tulis mudah dikerjakan dengan tambahan sedikit usaha? Misal sehari akan membaca 2 buah buku tentang pendidikan? ukur diri kita apakah mungkin? karena selama ini sehari-harinya kita hanya bisa membaca paling banyak 10 halaman. Maka akan lebih baik kalau anda ganti. Membaca 15 lembar buku parenting setiap harinya.
Sesuatu yang terlalu susah diraih itu akan membuat kita stress dan akhirnya tidak mengerjakan apa-apa, tetapi sesuatu yang sangat mudah diraih itu akan membuat kita menyepelekan.
🍀4. Apakah tantangan yang kita tulis di checklist ini merupakan tantangan-tantangan yang kita hadapi sehari-hari? misal anda adalah orang yang susah disiplin selama ini. maka sangat pas kalau di checklist anda tulis, akan berusaha tepat waktu di setiap mendatangi acara IIP baik offline maupun online. Jadi jelas memang akan menyelesaikan tantangan yang ada selama ini.
Kembali ke istilah jawa ini namanya "gayuk...gayuk tuna" (contoh kasus, kita mau ambil mangga di pohon yang posisinya tidak terlalu tinggi, tetapi cukup berusaha dengan satu lompatan, mangga itu akan bisa teraih. Tidak juga terlalu pendek, sambil jalan aja kita bisa memetik mangga tersebut. Biasanya jadi tidak menghargai proses)

🍀5. Berikan batas waktu pada proses latihan ini di checklist. Misal akan membaca satu buku satu minggu selama bulan Juni. Akan belajar tepat waktu selama 1 bulan pertama mulai Juni 2017.
Kelima hal tersebut di atas akan memudahkan kita pada proses evaluasi nantinya.
Silakan di print out, dan ditempel di tempat yang kita lihat setiap hari.
Silakan teman-teman lihat kembali checklist masing-masing. Kita akan mulai melihat seberapa bekerjanya checklist itu untuk perkembangan diri kita.
Salam Ibu Profesional,
Ijinkan suami dan anak-anak memberikan penilaian sesuai dengan yang kita tentukan. Andaikata tidak ada yang mau menilai, maka diri andalah yang paling berhak menilai perkembangan kita. Berusaha JUJUR kepada diri sendiri. /Tim Matrikulasi IIP/ Sumber Bacaan : Deep Work, Cal Newport, E book, akses 30 Oktober 2016.
Hasil Nice Home Work #2, peserta program Matrikulasi IIP batch #4, 2017
Materi “MENJADI IBU PROFESIONAL” program Matrikulasi IIP, batch #4, 2017
⁠⁠⁠⁠08:11⁠⁠⁠⁠⁠

Intan LianaAnda
Kamis
⁠⁠[16:10, 25/5/2017] Intan Liana: ⁠⁠⁠

🙋MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA

Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #2 MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA🙋 Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #4? Pekan ini kita akan belajar bersama a. Apa Itu Ibu Profesional? b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional? c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional? d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional? APA ITU IBU PROFESIONAL? Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota; Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --; Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang perempuan yang : a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. b.Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh –sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik. APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL? Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu. MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL 1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anaknya. 2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul. 3. .Meningkatkan rasa percaya diri ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya 4. Meningkatkan peran ibu menjadi "change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang. VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga. BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL? Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu : a. Bunda Sayang Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya b. Bunda Cekatan Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul. c. Bunda Produktif Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya d. Bunda Shaleha Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang. APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL? “Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA” Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka. Maka yang perlu ditanyakan adalah sbb : BUNDA SAYANG a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya? b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi? c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini? d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak? BUNDA CEKATAN a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik? b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”. c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini? d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga BUNDA PRODUKTIF a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita? b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut? c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini? d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga? BUNDA SHALEHA a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini? b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada? c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus? d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut? Selamat berproses menjadi Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan belajar yang bunda dan calon bunda rasakan selama mengikuti program pendidikan di Ibu Profesional ini dengan segenap kesungguhan Seperti pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu sbb: “Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto Salam Ibu Profesional /Tim Matrikulasi Ibu Profesional/ 📚SUMBER BACAAN: Kamus Besar Bahas Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008 Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012 Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013 Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014 Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional, J&J Publishing, cetakan 1, 2015

NICE HOMEWORK DAN REVIEW MATERI 1 IIP 4

NICE HOMEWORK #1📚 ADAB MENUNTUT ILMU Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi Ibu Profesional Batch #4, kini sampailah kita pada tahap menguatkan ilmu yang kita dapatkan kemarin, dalam bentuk tugas. Tugas ini kita namakan NICE HOMEWORK dan disingkat menjadi NHW. Dalam materi "ADAB MENUNTUT ILMU" kali ini, NHW nya adalah sbb: 1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini. 2.Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut. 3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut? 4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut. Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan kemuliaan hidup kita, maka carilah dengan cara-cara yang mulia Salam Ibu Profesional, /Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Review NHW #1


ADAB SEBELUM ILMU📚
Disusun oleh Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional Apa kabar bunda dan calon bunda peserta Matrikulasi IIP Batch #4? Tidak terasa sudah 1 pekan kita bersama dalam forum belajar ini. Terima kasih untuk seluruh peserta yang sudah “berjibaku” dengan berbagai cara agar dapat memenuhi “Nice Homework” kita. Mulai dari yang bingung mau ditulis dimana, belum tahu caranya posting sampai dengan hebohnya dikejar deadline:). Insya Allah kehebohan di tahap awal ini, akan membuat kita semua banyak belajar hal baru, dan terus semangat sampai akhir program. Di NHW#1 ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena kita hanya diminta untuk fokus pada ilmu-ilmu yang memang akan kita tekuni di Universitas Kehidupan ini. Yang diperlukan hanya dua yaitu FOKUS dan PERCAYA DIRI. Jangan sampai saat kuliah dulu kita salah jurusan, bekerja salah profesi, sekarang mengulang cara yang sama saat menapaki kuliah di universitas kehidupan, tapi mengaharapkan hasil yang berbeda. Kalau pak Einstein menamakan hal ini sebagai “INSANITY” INSANITY : DOING THE SAME THINGS OVER AND OVER AGAIN,AND EXPECTING DIFFERENT RESULT - Albert Einstein Setelah kami cermati , ada beberapa peserta yang langsung menemukan jawabannya karena memang sehari-hari sudah menggeluti hal tersebut. Ada juga yang masih mencari-cari, karena menganggap semua ilmu itu penting. Banyak diantara kita menganggap semua ilmu itu penting tapi lupa menentukan prioritas. Hal inilah yang menyebabkan hidup kita tidak fokus, semua ilmu ingin dipelajari, dan berhenti pada sebuah “kegalauan” karena terkena “tsunami informasi”. Yang lebih parah lagi adalah munculnya penyakit “FOMO” (Fear of Missing Out), yaitu penyakit ketakutan ketinggalan informasi. Penyakit ini juga membuat penderitanya merasa ingin terus mengetahui apa yang dilakukan orang lain di media sosial. FOMO ini biasanya menimbulkan penyakit berikutnya yaitu”NOMOFOBIA”, rasa takut berlebihan apabila kehilangan atau hidup tanpa telepon seluler pintar kita. Matrikulasi IIP batch#4 ini akan mengajak para bunda untuk kembali sehat menanggapi sebuah informasi online. Karena sebenarnya sebagai peserta kita hanya perlu komitmen waktu 2-4 jam per minggu saja, yaitu saat diskusi materi dan pembahasan review, setelah itu segera kerjakan NHW anda, posting dan selesai, cepatlah beralih ke kegiatan offline lagi tanpa ponsel atau kembali ke kegiatan online dimana kita fokus pada informasi seputar jurusan ilmu yang kita ambil. Hal tersebut harus diniatkan sebagai investasi waktu dan ilmu dalam rangka menambah jam terbang kita. Katakan pada godaan ilmu/informasi yang lain yang tidak selaras dengan jurusan yang kita ambil, dengan kalimat sakti ini : MENARIK, TAPI TIDAK TERTARIK Apa pentingnya menentukan jurusan ilmu dalam universitas kehidupan ini? JURUSAN ILMU YANG KITA TENTUKAN DENGAN SEBUAH KESADARAN TINGGI DI UNIVERSITAS KEHIDUPAN INI, AKAN MENDORONG KITA UNTUK MENEMUKAN PERAN HIDUP DI MUKA BUMI INI. Sebuah alasan kuat yang sudah kita tuliskan kepada pilihan ilmu tersebut, jadikanlah sebagai bahan bakar semangat kita dalam menyelesaikan proses pembelajaran kita di kehidupan ini. Sedangkan strategi yang sudah kita susun untuk mencapai ilmu tersebut adalah cara/kendaraan yang akan kita gunakan untuk mempermudah kita sampai pada tujuan pencapaian hidup dengan ilmu tersebut. Sejatinya, SEMAKIN KITA GIAT MENUNTUT ILMU, SEMAKIN DEKAT KITA KEPADA SUMBER DARI SEGALA SUMBER ILMU, YAITU “DIA” YANG MAHA MEMILIKI ILMU Indikator orang yang menuntut ilmu dengan benar adalah terjadi perubahan dalam dirinya menuju ke arah yang lebih baik. Tetapi di Institut Ibu Profesional ini, kita bisa memulai perubahan justru sebelum proses menuntut ilmu. Kita yang dulu sekedar menuntut ilmu, bahkan menggunakan berbagai cara kurang tepat, maka sekarang berubah ke Adab menuntut ilmu yang baik dan benar, agar keberkahan ilmu tersebut mewarnai perjalanan hidup kita. MENUNTUT ILMU ADALAH PROSES KITA UNTUK MENINGKATKAN KEMULIAAN HIDUP, MAKA CARILAH DENGAN CARA-CARA YANG MULIA Salam Ibu Profesional, /Tim Matrikulasi IIP/ Sumber Bacaan : Hasil Penelitian “the stress and wellbeing” secure Envoy, Kompas, Jakarta, 2015 Materi “ADAB MENUNTUT ILMU” program Matrikulasi IIP, batch #4, 2017 Hasil Nice Home Work #1, peserta program Matrikulasi IIP batch #4, 2017