Rabu, 08 Februari 2012

(Kilas Balik) Aku dan DIA



...Laa Yukallifullahu nafsan illaa wus'aha...

Setiap apa yang kita alami memang sudah tergaris di lauhul mahfudz dan segala apa yang kita lakukan adalah sebuah proses belajar. Karena hanya ada dua pilihan ketika kita berproses, "Sukses atau Belajar"

Dan, begitulah yang saya alami selama kurang lebih satu semester kebelakang. Banyak proses yang saya lalui dengan berbagai cobaan, ujian dan tentunya kenikmatan. Dari hal akademik, amanah, hingga keberlanjutan hidup saya di Semarang. Sungguh luar biasa tantangannya, tetapi saya yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah memberikan nikmat dan ujian itu agar saya terlihat lebih indah dihadapanNya. Karena sesungguhnya, tidak penting bagaimana kita dihadapan manusia, yang terpenting adalah bagaimana kita dihadapan Allah Azza wa Jalla.

Segelintir kisah kilas balik satu semester ini yang akan menjadi bahan refleksi untuk menciptakan resolusi terbaik untuk semester berikutnya,

*semester lalu, saya mengikuti sebuah daurah/pelatihan yang diadakan oleh lembaga tertentu. Awalnya dengan terpaksa, karena memang dijemput dan diantarkan ke lokasi training. Kenapa saya terpaksa? bukan karena saya tidak mau. Tapi karena saya merasa belum pantas dsb. Nah, setelah mengikuti training tersebut, banyak sekali akselerasi yang terjadi dalam hidup saya, khususnya perihal tarbawi. Bisa dibilang saat itu grafiknya naik -naik pesat-. Hingga saya terjerumus pada sebuah tandzim yang sekarang ini saya geluti. Luar biasa dampaknya, Tarbiyah Madal Hayah!

*semenjak itu, amanah datang silih berganti. Entah itu nyata maupun abstrak. Hmm... -amanah abstrak gak usah dibahas ye- Amanah di dunia nyata -hehe- Sekitar bulan November-Desember, moment-moment pemira yang bertepatan dengan agenda Racana Diponegoro (kebetulan saya menjadi ketua panitia). Wusss, mantab sekali. Harus memutar otak bagaimana bisa adil seadil-adilnya pada hal tersebut. Dan amanah-amanah lain. Hingga tersangkut menjadi Pemangku Adat RD (HRD Manager) dan Staff PSDM. Semangat membina dan memandu! Karena amanah adalah salah satu sarana untuk berdakwah, menebar kebaikan.

*Nyari duit. Jadi anak nomor satu itu tantangan. Harus bisa fight dimanapun. Maklum, kondisi ekonomi yang sedang dibawah, tapi tetap bersyukur. Kuliah dan amanah dijalankan pagi hingga sore hari, mencari maisyah saya lakukan di sore hingga malam hari. Ngelesin. Dengan tanpa kendaraan pribadi, saya harus rela bolak balik Banjarsari-Banyumanik selama 3 kali seminggu dengan kendaraan umum dan harus rela merogoh kocek 8 ribu rupiah setiap kali berangkat ngelesin. Hampir separo gaji saya per hari. Alhamdulillah. Kalau tidak karena Allah saya mencari penghasilan, saya pun tidak mau -wira wiri sendirian malam malam-. Tapi, ada Allah yang selalu menjaga saya.

*berdampak pada kondisi kesehatan yang kurang bersahabat. Gastritis sering kumat, Renal sering membrontak, akibat pola makan yang kurang teratur (atau karena kantong tipis?hehe). Hingga tekanan darah tak mau naik -anemia-. Wah, Alhamdulillah masih senantiasa diberi kekuatan dan ketabahan sampai sekarang. Allah Ghoyatunna!

*Soal akademik, hehe. Jangan ditanya, sudah bisa ditebak. Bolos pun jadi hal biasa, untung saja pernah dapat meteri tentang manajemen BOLOS. Tugas dan ujian, sering ketinggalan. Banyak yang bertanya, "kamu yang dulu kemana Yen?". Hingga ujian akhir pun saya lalui dengan keterpaksaan (alias tanpa persiapan). Tidak boleh dan tidak berhak menyalahkan amanah yang sedang diemban, karena semua itu mutlak kesalaha pribadi. Fiqh Aulawiyat dan fiqh Muwazanat-nya kurang dijalankan. hehe. Anda tahu, bagaimana Kartu Hasil Studi (KHS) saya? Mengagumkan! 2,65. Fantastis bagi saya. Karena sebelumnya sempat mengira "Satu koma". Alhamdulillah Allah bersama saya. Banyak yang heran bahkan kaget. Tapi, yang saya dapatkan tidak hanya itu. Saya mendapatkan hal yang lebih dari itu, diluar sana. Allah Maha Tahu. Oke, tetap belajar dan bersemangat untuk kebaikan.

*Dan sekarang sedang mengurusi PKL (Praktek Kerja Lapangan). Banyak tantangan, namun nikmat rasanya. Allah sedang menguji kami melalui keikhlasan. Sejak bulan Desember sebelum Ujian Akhis Semester, kami (tim PKL) sudah start untuk mencari tempat PKL. Sasaran yang dituju adalah Jawa Timur. Dan, telah saya tuliskan pada Dream board saya PKL di Pasuruan Jawa Timur! Bismillah. Namun, Allah berkehendak lain. Lima proposal kami kirim ke lima perusahaan Japfa Comfeed Tbk -DITOLAK-. Perijinan Ke PT Mallindo Jatim -DITOLAK-. Permohonan ke CV Missouri -DITOLAK-. Hingga Wonokoyo pun belum berhasil. Subhanallah. Sudah berjalan lebih dari satu setengah bulan. Hasilnya, masih di awang-awang. Oke, kami mulai berefleksi dan instropeksi. Apakah ada yang tidak rela kami meninggalkan Semarang? Adakah hak orang lain atas saya yang belum tertunaikan? Masih adakah kebelumikhlasan pada hati kami? Ataukah amalan-amalan kami yang masih kurang?. Dan berujung pada, karena Allah belum meridhoi kami ke Jawa Timur. Karena Allah ingin kami lebih dekat denganNya lagi.

*Masih tentang PKL. Hingga berujung pada sebuah kesimpulan, PKL di Semarang, OKE. Alhamdulillah, tidak jadi meninggalkan amanah. Tapi, Allah menakdirkan lain. Hari ini dapat kabar PKL di Temanggung berangkat tanggal 27 Februari. Apa ekspresi wajah saya? Bingung, haruskah senang atau sedih. Masih banyak amanah yang belum tertunaikan. Tapi, Terima kasih ya Rabb :)

*Alhasil...

cerita diatas hanyalah sebuah ungkapan perasaan saya untuk mencari jawaban atas apa yang mengganjal dalam benak saya.

Banyak ibroh yang dapat saya ambil, tentang keikhlasan, kesabaran, kegigihan hingga kesederhanaan. Semua itu sudah Allah tetapkan untuk saya dan Anda. Semoga kita tergolong umatNya yang selalu bersyukur. Amin

-Semarang, 8 Februari 2012. 18.46

0 komentar: