Senin, 27 Desember 2010
Negeri di Atas Awan
Disinilah aku beranjak dari sebuah kealpaan,
di Negeri di Ata Awan, bersama kawan-kawan "The Golden" dan "The Real Winner" aku menyebutnya. Meraih impian-impian yang ku bawa lari dari sebuah pelosok desa yang tak kukenal adatnya. Kini Presiden Negeri Di Atas Awan (aku menyebutnya) berusaha meraih impian itu.
di Negeri Di Atas Awan aku berbagi, aku bermimpi,
ketahuilah, disini banyak kutemui arti kehidupan yang bak fatamorgana ini. Bersama kawan-kawan "the Golden" dan "the Real Winner". Bukan "sahabat", melainkan "saudara". itulah yang kutemui di Negeri Di Atas Awan. Indahnya Persaudaraan.
Kawan, Terimakasih atas semua inspirasi dan motivasi yang diberikan selama ini...
Kamis, 01 Juli 2010
Ibarat Semut di Atas Dahan
“Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tiak menyadarinya” (QS. Annahl: 18)
Pertama kali, marilah kita ungkap mengapa Allah SWT menginspirasi kita untuk masuk ke sarang semut. Sebuah misteri Allah SWT memasukkan bangsa kecil yang bernama semut dalam Al Qur’an. Karena dari semutlah kita dapat belajar bagaimana dahsyatnya ukhuwah dan kerja sama. Allah SWT tidak hanya sekedar menciptakan semut begitu saja, banyak makna yang tersimpan dalam penciptaan semuta yang dapat kita petik hikmahnya.
Sebagaimana manusia, semut juga bekerja dan mencari makanan tidak hanya sekedar untuk dirinya sendiri. Mereka pun mencari makan melalui jalan yang berkelok-kelok, tetapi begitu mendapatkan makanan, mereka bisa menemukan jalan kembali untuk pulang. Makanan yang telah diperoleh dibawa kedalam “bungker”. Setelah itu mereka memakannya bersama-sama. Di dunia semut pun ada ratu, tentara, pekeja dan tidak ada semut yang pengangguran. Subhanallah. Satu hal lagi semut selalu berjalan bersama-sama dalam barisan, jarang ada semut yang keluar dari jalurnya. Setiap kali mereka berpapasan mereka kerap kali berciuman. Memang itulah salah satu teknik berkomunikasi mereka. Ketika dua ekor semut berpapasan mereka saling menyentuh antena, dan itulah cara mereka memberi tahukan tempat sumber makanan. Subhanallah.
Melihat kenyataan tersebut, kita harusnya sadar bahwa kita mempunyai kemampuan lebih daripada semut. Dalam hal ukhuwah mereka yang perlu kita jadikan sebuah pelajaran bahwa kita hidup di dunia ini tidaklah sendirian. Kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Semut pun yang hanya seekor binatang yang kecil, mereka mempunyai ukhuwah yang luar biasa terhadap sesamanya.
Sebagaimana ukhuwah adalah sebuah ikatan persaudaraan yang harus senantiasa kita jaga. Ukhuwah ibarat dalam satu tubuh, apabila salah satu tubuh luka, maka tubuh yang lain pun ikut merasakan sakit. Begitu seharunya ukhuwah dalam Islam.
“Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (HR Muslim)
Persaudaraan kadang seperti tingkah dahan-dahan yang ditiup angin. Kalau satu pohon, tak selamanya gerak dahan seiring sejalan. Adakalanya seirama, tapi tak jarang berbenturan. Tergantung mana yang lebih kuat: keserasian batang dahan atau tiupan angin yang tak beraturan. Indahnya persaudaraan. Sebuah anugerah Allah yang teramat mahal buat mereka yang terikat dalam keimanan. Segala kebaikan pun terlahir bersama persaudaraan. Ada tolong-menolong, terbentuknya sebuah kemenangan. Namun, dalam kehidupan nyata kadang tak seindah idealita. Ada saja khilaf, salah paham, friksi, yang membuat jalan persaudaraan tidak semulus jalan tol. Ketidakharmonisan pun terjadi. Kebencian terhadap sesama saudara pun tak terhindarkan.
Ukhuwah dalam Islam memperkuat ikatan antara orang-orang Muslim dan menjadikan mereka satu bangunan yang kokoh. “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam.” (HR Muslim). Dan dengan bangunan yang kokoh tersebut kita akan meraih indahnya kemenangan.
Seperti semut yang senantiasa bekerja sama, ibarat dalam satu tubuh yang senantiasa senasib sepenanggungan, dan kadang seperti tingkah dahan-dahan yang ditiup angin. Kalau satu pohon, tak selamanya gerak dahan seiring sejalan. Namun itu semua adalah tantangan bagi umat muslim untuk selalu menjaga persadaraan, menjaga ukhuwah. Dan kelak akan kita temukan sebuah kemenangan yang hakiki.
Terima kasih.
Pertama kali, marilah kita ungkap mengapa Allah SWT menginspirasi kita untuk masuk ke sarang semut. Sebuah misteri Allah SWT memasukkan bangsa kecil yang bernama semut dalam Al Qur’an. Karena dari semutlah kita dapat belajar bagaimana dahsyatnya ukhuwah dan kerja sama. Allah SWT tidak hanya sekedar menciptakan semut begitu saja, banyak makna yang tersimpan dalam penciptaan semuta yang dapat kita petik hikmahnya.
Sebagaimana manusia, semut juga bekerja dan mencari makanan tidak hanya sekedar untuk dirinya sendiri. Mereka pun mencari makan melalui jalan yang berkelok-kelok, tetapi begitu mendapatkan makanan, mereka bisa menemukan jalan kembali untuk pulang. Makanan yang telah diperoleh dibawa kedalam “bungker”. Setelah itu mereka memakannya bersama-sama. Di dunia semut pun ada ratu, tentara, pekeja dan tidak ada semut yang pengangguran. Subhanallah. Satu hal lagi semut selalu berjalan bersama-sama dalam barisan, jarang ada semut yang keluar dari jalurnya. Setiap kali mereka berpapasan mereka kerap kali berciuman. Memang itulah salah satu teknik berkomunikasi mereka. Ketika dua ekor semut berpapasan mereka saling menyentuh antena, dan itulah cara mereka memberi tahukan tempat sumber makanan. Subhanallah.
Melihat kenyataan tersebut, kita harusnya sadar bahwa kita mempunyai kemampuan lebih daripada semut. Dalam hal ukhuwah mereka yang perlu kita jadikan sebuah pelajaran bahwa kita hidup di dunia ini tidaklah sendirian. Kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Semut pun yang hanya seekor binatang yang kecil, mereka mempunyai ukhuwah yang luar biasa terhadap sesamanya.
Sebagaimana ukhuwah adalah sebuah ikatan persaudaraan yang harus senantiasa kita jaga. Ukhuwah ibarat dalam satu tubuh, apabila salah satu tubuh luka, maka tubuh yang lain pun ikut merasakan sakit. Begitu seharunya ukhuwah dalam Islam.
“Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (HR Muslim)
Persaudaraan kadang seperti tingkah dahan-dahan yang ditiup angin. Kalau satu pohon, tak selamanya gerak dahan seiring sejalan. Adakalanya seirama, tapi tak jarang berbenturan. Tergantung mana yang lebih kuat: keserasian batang dahan atau tiupan angin yang tak beraturan. Indahnya persaudaraan. Sebuah anugerah Allah yang teramat mahal buat mereka yang terikat dalam keimanan. Segala kebaikan pun terlahir bersama persaudaraan. Ada tolong-menolong, terbentuknya sebuah kemenangan. Namun, dalam kehidupan nyata kadang tak seindah idealita. Ada saja khilaf, salah paham, friksi, yang membuat jalan persaudaraan tidak semulus jalan tol. Ketidakharmonisan pun terjadi. Kebencian terhadap sesama saudara pun tak terhindarkan.
Ukhuwah dalam Islam memperkuat ikatan antara orang-orang Muslim dan menjadikan mereka satu bangunan yang kokoh. “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam.” (HR Muslim). Dan dengan bangunan yang kokoh tersebut kita akan meraih indahnya kemenangan.
Seperti semut yang senantiasa bekerja sama, ibarat dalam satu tubuh yang senantiasa senasib sepenanggungan, dan kadang seperti tingkah dahan-dahan yang ditiup angin. Kalau satu pohon, tak selamanya gerak dahan seiring sejalan. Namun itu semua adalah tantangan bagi umat muslim untuk selalu menjaga persadaraan, menjaga ukhuwah. Dan kelak akan kita temukan sebuah kemenangan yang hakiki.
Terima kasih.
Senin, 28 Juni 2010
Wisdom Of The Day: Arti Sebuah Kemenangan
Kemenangan bukanlah hanya ketika kita berhasil mengalahkan lawan di suatu pertandingan. Dan bukan hanya ketika berhasil meraih prestasi terbaik. Bahkan bukan hanya ketika kita berhasil mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup ini.
Tapi, kemenangan adalah di saat kita dapat melawan suatu kegagalan. Saat dimana kita dapat mengatasi musibah. Saat dimana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan. Dan disaat kita merasa sangat terpuruk, namun kita dapat berjuang melawan dan menghancurkan segala cobaan yang ada.
Kemenangan adalah saat dimana kita dapat menjadikan itu semua sebagai pertanda betapa sayangnya Sang Maha Pencipta kepada kita semua. Saat dimana kita menyadari betapa kita dapat belajar banyak dari semua sisi kegagalan yang kita alami.
Dan, kemenangan adalah saat dimana kita melangkah begitu mantap dan yakin bahwa kita begitu hebat untuk sekedar melawan suatu kegagalan kecil. Saat dimana kita dapat mengalahkan diri kita sendiri, sehingga kita kadang-kadang merindukan sebuah kegagalan. Karena kegagalanlah yang membuat kita sadar dimana kita berada.
“Sebagian orang mengatakan bahwa kesempatan hanya datang satu kali. Itu tidak benar. Kesempatan itu selalu datang, tetapi kalau kita siap menghadapinya.” (Louis L’amour)
HIDUP adalah sebuah TANTANGAN, maka HADAPILAH
HIDUP adalah sebuah LAGU, maka NYANYIKANLAH
HIDUP adalah sebuah MIMPI, maka SADARILAH
HIDUP adalah sebuah PERMAINAN, maka MAINKANLAH
HIDUP adalah CINTA, maka NIKMATILAH
Nb: thank’s for All my Friends who have given me more inspirations, about this life. About all.
(Jendhy)
Tapi, kemenangan adalah di saat kita dapat melawan suatu kegagalan. Saat dimana kita dapat mengatasi musibah. Saat dimana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan. Dan disaat kita merasa sangat terpuruk, namun kita dapat berjuang melawan dan menghancurkan segala cobaan yang ada.
Kemenangan adalah saat dimana kita dapat menjadikan itu semua sebagai pertanda betapa sayangnya Sang Maha Pencipta kepada kita semua. Saat dimana kita menyadari betapa kita dapat belajar banyak dari semua sisi kegagalan yang kita alami.
Dan, kemenangan adalah saat dimana kita melangkah begitu mantap dan yakin bahwa kita begitu hebat untuk sekedar melawan suatu kegagalan kecil. Saat dimana kita dapat mengalahkan diri kita sendiri, sehingga kita kadang-kadang merindukan sebuah kegagalan. Karena kegagalanlah yang membuat kita sadar dimana kita berada.
“Sebagian orang mengatakan bahwa kesempatan hanya datang satu kali. Itu tidak benar. Kesempatan itu selalu datang, tetapi kalau kita siap menghadapinya.” (Louis L’amour)
HIDUP adalah sebuah TANTANGAN, maka HADAPILAH
HIDUP adalah sebuah LAGU, maka NYANYIKANLAH
HIDUP adalah sebuah MIMPI, maka SADARILAH
HIDUP adalah sebuah PERMAINAN, maka MAINKANLAH
HIDUP adalah CINTA, maka NIKMATILAH
Nb: thank’s for All my Friends who have given me more inspirations, about this life. About all.
(Jendhy)
Wisdom of The Day_Sepuluh Menit Lebih Lama
Orang-orang hebat juga hanya mempunyai waktu 24 jam untuk menbuat dirinya hebat,. Orang-orang hebat hanyalah orang-orang biasa yang memiliki tekad yang luar biasa. Saat orang disekitar kita menyerah dan mundur, cobalah untuk menggali lebih dalam. Sukses diraih dan dipertahankan oleh mereka yang terus mencoba. Majulah dan akuilah; hari ini mungki kita belum mencapai apa yang kita inginkan, harapkan dan impikan. Salah satu kunci untuk mendapatkan impian kita adalah sebuah tekad yang tak kenal menyerah.
“Seseorang disebut sebagai pahlawan bukan karenaia lebih berani dari orang lain, tetapi karena ia berani bertahan sepuluh menit lebih lama” (Ralph Waldo Emerson).
Seorang atlit pelari jarak jauh belajar untuk menjadi “terbiasa”. Ia akan terus berlari hingga kecapekan, tetapi ia tidak akan pernah berhenti. Pelari biasa akan menyerah, tetapi pelari jarak jauh tahu bahwa jika ia dapat menahan kesakitan itu sedikit lebih lama, ia akan menjadi ”terbiasa”
Sebelum seseorang mencoba cukup keras dan cukup lama sampai ia menjadi “terbiasa”. Maka ia tidak akan pernah tahu seberapa besar yang dapat kita capai. Kemampuan itu terdiri dari 95% tekad untuk bertahan.
“Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang kali. Dengan demikian, kecemerlangan bukan tindakan, melainkan kebiasaan.” (Aristoteles)
…Sekedar berbagi inspirasi… tengkyu..^^
“Seseorang disebut sebagai pahlawan bukan karenaia lebih berani dari orang lain, tetapi karena ia berani bertahan sepuluh menit lebih lama” (Ralph Waldo Emerson).
Seorang atlit pelari jarak jauh belajar untuk menjadi “terbiasa”. Ia akan terus berlari hingga kecapekan, tetapi ia tidak akan pernah berhenti. Pelari biasa akan menyerah, tetapi pelari jarak jauh tahu bahwa jika ia dapat menahan kesakitan itu sedikit lebih lama, ia akan menjadi ”terbiasa”
Sebelum seseorang mencoba cukup keras dan cukup lama sampai ia menjadi “terbiasa”. Maka ia tidak akan pernah tahu seberapa besar yang dapat kita capai. Kemampuan itu terdiri dari 95% tekad untuk bertahan.
“Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang kali. Dengan demikian, kecemerlangan bukan tindakan, melainkan kebiasaan.” (Aristoteles)
…Sekedar berbagi inspirasi… tengkyu..^^
Kamis, 07 Januari 2010
Rintihan Di Malam Hari
Di kala malam yang sunyi sepi bani insan tengah tenggelam dalam tidur dan mimpi
musafir yang malang ini tersentak bangun
pergi membasuh diri
untuk datang mengadap-Mu Tuhan.
Lemah lututku berdiri di hadapan-Mu
sedu sedan tangisku keharuan
hamba yang lemah juga mendekat
bersimpuh di bawah Duli Kebesaran.
Tuhan
Hamba tidak tahu pasti
bagaimana penerimaan-Mu
di kala mendengar pengaduan hamba
yang penuh dosa dan noda ini
Dalam wahyu yang Engkau nuzulkan
Engkau berjanji untuk sedia memberi menerima pengaduan
dan sudi memberi keampunan
Dan Muhammad Rasul-Mu yang mulia itu
ada mengatakan:
Ampunan Tuhan lebih besar dari kesalahan insan
hanba percaya pada tutur kepastian itu
sebab itu hamba datang wahai Tuhan
bukan tidak redha dengan ujian
cuma hendak mengadu pada-Mu
tempat hamba kembali nanti
memohon sekinah,maghrifah dan mutmainna.
~ Imam Bukhari
musafir yang malang ini tersentak bangun
pergi membasuh diri
untuk datang mengadap-Mu Tuhan.
Lemah lututku berdiri di hadapan-Mu
sedu sedan tangisku keharuan
hamba yang lemah juga mendekat
bersimpuh di bawah Duli Kebesaran.
Tuhan
Hamba tidak tahu pasti
bagaimana penerimaan-Mu
di kala mendengar pengaduan hamba
yang penuh dosa dan noda ini
Dalam wahyu yang Engkau nuzulkan
Engkau berjanji untuk sedia memberi menerima pengaduan
dan sudi memberi keampunan
Dan Muhammad Rasul-Mu yang mulia itu
ada mengatakan:
Ampunan Tuhan lebih besar dari kesalahan insan
hanba percaya pada tutur kepastian itu
sebab itu hamba datang wahai Tuhan
bukan tidak redha dengan ujian
cuma hendak mengadu pada-Mu
tempat hamba kembali nanti
memohon sekinah,maghrifah dan mutmainna.
~ Imam Bukhari
Rintihan Di Malam Hari
Di kala malam yang sunyi sepi bani insan tengah tenggelam dalam tidur dan mimpi
musafir yang malang ini tersentak bangun
pergi membasuh diri
untuk datang mengadap-Mu Tuhan.
Lemah lututku berdiri di hadapan-Mu
sedu sedan tangisku keharuan
hamba yang lemah juga mendekat
bersimpuh di bawah Duli Kebesaran.
Tuhan
Hamba tidak tahu pasti
bagaimana penerimaan-Mu
di kala mendengar pengaduan hamba
yang penuh dosa dan noda ini
Dalam wahyu yang Engkau nuzulkan
Engkau berjanji untuk sedia memberi menerima pengaduan
dan sudi memberi keampunan
Dan Muhammad Rasul-Mu yang mulia itu
ada mengatakan:
Ampunan Tuhan lebih besar dari kesalahan insan
hanba percaya pada tutur kepastian itu
sebab itu hamba datang wahai Tuhan
bukan tidak redha dengan ujian
cuma hendak mengadu pada-Mu
tempat hamba kembali nanti
memohon sekinah,maghrifah dan mutmainna.
~ Imam Bukhari
musafir yang malang ini tersentak bangun
pergi membasuh diri
untuk datang mengadap-Mu Tuhan.
Lemah lututku berdiri di hadapan-Mu
sedu sedan tangisku keharuan
hamba yang lemah juga mendekat
bersimpuh di bawah Duli Kebesaran.
Tuhan
Hamba tidak tahu pasti
bagaimana penerimaan-Mu
di kala mendengar pengaduan hamba
yang penuh dosa dan noda ini
Dalam wahyu yang Engkau nuzulkan
Engkau berjanji untuk sedia memberi menerima pengaduan
dan sudi memberi keampunan
Dan Muhammad Rasul-Mu yang mulia itu
ada mengatakan:
Ampunan Tuhan lebih besar dari kesalahan insan
hanba percaya pada tutur kepastian itu
sebab itu hamba datang wahai Tuhan
bukan tidak redha dengan ujian
cuma hendak mengadu pada-Mu
tempat hamba kembali nanti
memohon sekinah,maghrifah dan mutmainna.
~ Imam Bukhari
Tujuan Penciptaan
Alasan dunia ini diciptakan adalah untuk mengungkapkan
apa yang harus diketahui.
Dia menciptakan apa yang diketahuiNya
tanpa kelahiran dan rasa sakit,
engkau tidak dapat bermalas-malas barang sekejap
sampai hakikat dirimu diketemukan pada saatnya.
Perjuangan dan kerja yang kau lakukan dengan tekun
adalah jalan menuju pengungkapan hakikat diri
Tubuhmu adalah poros yang terus berputar
Karena otakmu terus menarik benang.
Kedua dunia berada dalam peristiwa kelahiran
dan rasa sakitnya
Sebabnya adalah ibu, akibatnya adalah anak.
Angkatan demi angkatan manuisa mengulanginya,
Hanya mata yang dicerahkan
melihat rantai peristiwa ini.
apa yang harus diketahui.
Dia menciptakan apa yang diketahuiNya
tanpa kelahiran dan rasa sakit,
engkau tidak dapat bermalas-malas barang sekejap
sampai hakikat dirimu diketemukan pada saatnya.
Perjuangan dan kerja yang kau lakukan dengan tekun
adalah jalan menuju pengungkapan hakikat diri
Tubuhmu adalah poros yang terus berputar
Karena otakmu terus menarik benang.
Kedua dunia berada dalam peristiwa kelahiran
dan rasa sakitnya
Sebabnya adalah ibu, akibatnya adalah anak.
Angkatan demi angkatan manuisa mengulanginya,
Hanya mata yang dicerahkan
melihat rantai peristiwa ini.
Sajak Persahabatan
Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.
Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.
Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
~ Khalil Gibran
Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.
Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
~ Khalil Gibran
Langganan:
Postingan (Atom)