Minggu, 15 Januari 2012

Sangu dari Bapak-QS Al Anfal:17



Ketika hendak merantau ke Semarang, ketika itu pula kondisi ekonomi keluarga saya sedang memprihatinkan dan akan tetapi harus tetap berangkat ke Semarang. Bapak hanya berpesan dua hal “Pertama, Kuliah jangan mencari-cari nang-nangan (mencari kekuasan/kemenangan untuk kesombongan). Kedua, Jaga nama baik Bapak dan Ibu.” Sangat dalam maknanya.

Satu lagi, sangu dari Bapak adalah sebuah potongan ayat yang berbunyi:

Wa maa romaita idz romaita walaa kinallaha roma
Artinya: ...dan bukan kamu yang melempar, tetapi Allah lah yang melempar...


Kata Bapak, baca ayat ini ketika saya sedang dihadapkan pada musuh, jika perlu melawan maka lawanlah kemudian baca ayat ini. Pertolongan Allah pasti datang. Dan, potongan ayat diatas adalah penggalan dari Q.S Al Anfal:17. Berikut selengkapnya:

“Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar, tetapi Allah lah yang melempar (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

Tidak pernah menyangka, kalau Bapak saya mengetahui hal tersebut, dari mana beliau tahu? Wallahu’alam. Ketika itu saya belum tahu bahwa potongan ayat tersebut adalah bagian dari QS Al Anfal : 17. Terdengar kembali ketika saya mengikuti Kajian di Masjid Kampus Undip tentang Palestina. Bahwasanya ketika orang-orang Yahudi menyerang Palestina (Gaza), rakyat Paestina hanya bisa memohon kepada Allah dengan mengucap doa diatas.

Saya semakin penasaran, kemudian saya membuka Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya) ayat tersebut. Berikut penjelasannya,

1. Al Hakim dai Said bin Musayyab dari ayahnya berkata: Saat perang Uhud Ubayyi bin Khalaf menghadap kepada Nabi SAW dengan menyamar. Dan menghadap pula Mush’ab bin Umar. Nabi SAW melihat dari sela-sela baju besi dan teropong. Ubayyi melepas pedangnya dan terjatuhlah dia dari kudanya, dia tidak tampak luka berdarah, namun satu rusuknya pecah. Kawan-kawannya datang saat sakaratul maut. Suaranya seperti suara sapi. Kawannya bertanya : Mengapa kamu sampai terluka? Dengan mengisahkan bahwa Nabi SAW pernah berjanji membunuh Ubayyi. Lalu Nabi SAW berkata : Kiranya aku ucapkan untuk orang Dzul Majaz, tentu mereka mati. Kemudian Allah turunkan ayat ini. (Hadis ini shahih tapi gharib)

2. Ibnu Jarir dari Abdur Rahman bin Jubair: Saat terjadi perang Haibar, Nabi SAW berdoa dekat anak panahnya. Kemudian Nabi SAW melemparkan ke arah benteng, maka bertebaranlah anak panah sehingga tewaslah Ibnu Abi al Haqiq saat diranjang. Maka turunlah ayat tersebut. Hadis ini Mursal yang baik isnadnya tapi juga gharib.

3. Adapun hadis yang terkenal ialah: bahwa lemparan itu terjadi saat perang Badar, dimana Nabi SAW melempar batu kerikil segenggam. Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan At Thabrani dari Hakim bin Hizam berkata: Saat terjadi perang Badar, kami mendengar suara seperti batu kerikil yang jatuh pada bejana. Nabi SAW melempar dengan batu maka bercerai berailah kami (musuh). Maka turunlah ayat diatas.

Subhanallah. Saya mengimaniNya.
Yah, bagaimanapun sebab turunnya ayat diatas, yang jelas Al Qur’an diturunkan sebagai pedoman dan petunjuk bagi umat muslim. Sungguh, ayat diatas menerangkan bahwa pertolongan Allah itu dekat kepada orang-orang yang mengimaniNya.
Sebagai bahan pengingat bagi diri saya pribadi dan yang membaca tulisan ini, semoga kita dapat lebih dekat denganNya, dengan mengamalkan Al Qur’an dan As Sunah.

#special thank’s for my father who has given me suggestion about that. Love you forever :)

0 komentar: