Sabtu, 14 Januari 2012

Calon Arsitek! :)


Ini adalah adik kesayangan saya, namanya Abdullah Ibnu Pramono. Bukan untuk pamer atau apalah, tapi hanya ingin berbagi. Karena saya sedang merindukannya. Bahwa saya sangat bersyukur punya adik seperti dia.

Dia lahir pada tanggal 23 Juli 2000. Sekarang kelas 6 SD, tubuhnya kecil dan berkulit sawo matang, dia luar biasa bagi saya. Selama ini dia kurang perhatian dari saya, sejak kecil ia terbiasa hidup mandiri. Seperti tidak mendapatkan hak dari seorang kakak yang seharusnya selalu membimbing, menemani dan mengarahkan. Tapi beda dengan dia, sejak kecil sudah terbiasa hidup keras. Jarang mendapat perhatian dari saya maupun kedua orang tua saya.

Saya, "sibuk" dengan urusan saya sendiri. Dari SMA saya sudah merantau hingga sekarang. Wajar, perhatian dari saya sangat kurang. Bapak, beliau merantau juga ke Jakarta dan jarang pulang. Ibu, karena membantu menopang kegiatan ekonomi keluarga, mengharuskan Ibu harus kerja (bekerja pada orang lain), otomatis berangkat pagi dan pulang pun senja hari.

Segala kesiapan dari pagi hari, hanya disiapkan seadanya oleh Ibu. Dia melakukannya sendiri. Kadang saya merasa berdosa, Dulu saat masih "diatas" dan saat saya masih anak-anak apapun yang saya inginkan selalu dipenuhi. Sekarang, adikku belum merasakannya.

Tapi, Alhamdulillah. Dia amat bijak walau umurnya terpaut 10 tahun dari saya. Tidak pernah protes terhadap apa yang ia rasakan saat ini. Beda dengan anak-anak kebanyakan yang selalu menuntut setiap apa yang menjadi keinginannya. Ia tak pernah meminta, managih, ataupun menuntut pada kami. Kalau mengingnkan sesuatu pasti tanya dulu, "mak, mae lagi duwe duit ora?". Selalu mengerti keadaan Ibu. Kalau saya pulang dari Semarang, setiap saya tanya mau minta oleh-oleh apa dari Semarang jawabnya, "Sing penting Mbak Endik muleh, aku ora njaluk opo-opo". Mengharukan.

Dari kecil, kami terbiasa dikerasi oleh Ibu. yang membuat kita terus berpikir untuk mencari cara "bagaimana melakukan sesuatu". Beda dengan saya, watak adik cukup keras tapi tekun.

"Oh, Ibnu.. Mbak Yendy kangen sekali.. kamu gengsian sih.. gak mau bilang kalo kangen sama mbak.. Mbak kangen dipanggil Tembem gingsul sama kamu"

Doaku untukmu adikku, Calon Arsitek Peradaban..
Semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah kepadamu, kepada bapak dan ibu.
Semoga Allah memudahkan setiap langkahmu untuk menggapai mimpimu, katanya mau jadi Arsitek ? :p
Semoga Kau jadi orang yang berguna bagi sesama, berbhakti pada orang tua,
Semoga kau adalah salah satu dari MUJAHID yang Allah kirimkan ke Bumi ini,
Jadilah anak yang berguna bagi nusa bangsa dan agama ya Ganteng :)
dan barisan doa yang tak mungkin mbak tuliskan.

Salam kangen dari kakakmu di rantauan.

0 komentar: