Selasa, 28 Agustus 2012

Hati dan Akal

Di dunia ini kita berawal dari sebuah ketiadaan, dilahirkan dalam keadaan tak terbalut sehelai kainpun. Hanya berbekal hati dan akal, itu yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Hingga menjadi seperti sekarang bukanlah suatu hal yang kebetulan, melainkan ada suatu proses yang terjadi dengan hati dan akal kita. Bagaimana kita sekarang, mari kita tengok hati dan akal kita, sudahkah baikkah? “Ketahuilah bahwa didalam tubuh tetrdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika dia buruk maka buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa itu adalah hati”
Dengan hati dan akal itulah kita mengenal bagaimana indahnya dunia yang membuat kita semakin bermakna.
Menjadi bermakna dan bermanfaat, merupakan alasan saya dalam perantauan ini. “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama”. Tetapi dalam keberjalanannya, banyak hal yang harus dievaluasi. Hingga perasaan ini semakin menciut kala tahu bahwa diri ini belum mampu memberikan yang terbaik terhadap apa yang ada. Berbagai amanah yang saya emban, barangkali masih banyak sekali catatan-catatan yang harus diperbaiki.
Ketika saya bilang, saya belum mampu, ada bagian dari hati ini yang mengatakan bahwa “kapan bisa kalau tidak mencoba?” sejauh ini masih dalam keterpaksaan. Semoga keterpaksaan itu menjadi sebuah kebiasaan.
Semakin kedepan, semakin banyak amanah yang silih berganti menghampiri. Entah karena kenaikan proses ataukah pengulangan proses bahwa saya belum lulus dalam proses? Wallahu’alam. Hanya bisa berhusnudzon pada semuanya, termasuk pada diri sendiri.
“manusia terlahir bukanlah untuk menjadi pemenang diatas kekalahan orang lain. Tapi manusia lahir untuk menang dalam kebermaknaan mengembangkan dan membuat hidup lebih hidup. Kebermaknaan hidup akan digapai tatkala potensi dan prestasi dijadikan proses bukan puncak. Sebab puncak dalam setiap kehidupan adalah kebermaknaan. Kebermaknaan itu mencuat ketika hati dan jiwa terlatih untuk membantu dan membesarkan orang lain dengan potensi yang dimiliki.”

0 komentar: