Kamis, 09 Juni 2011

As You Think so You Are, You Will When You Believe

Perjalanan panjang dalam hidup kita ini adalah menuju sebuah kerelaan. Waktu yang kita miliki tidaklah semata-mata untuk sebuah kepuasan. Hidup yang terus bergulir antara keberhasilan dan kegagalan. Semuanya berujung pada kerelaan kita dengan Allah SWT. Ketika kegagalan mendera bukan untuk terpuruk terlalu dalam, akan tetapi terusberjuang untuk bangkit dengan semangat, keikhlasan, kerelaan dan keyakinan bahwa apa yang Allah SWT berikan kepada kita adalah jalan terbaik yang Dia berikan untuk kita. Karena Allah tidak akan membiarkan hambaNya menderita. “Allah tidak akan membebani suatu kaum, melebihi kemampuannya” ayat yang begitu luar biasa, Allas SWT memahami benar bagaimana keadaan hambaNya. Seberapa kuat ia mampu menghadapi cobaan dan ujian yang diberikan.
Dan ketika suatu kegagalan itu mendera dengan begitu hebatnya, yang perlu dipahami adalah betapa Allah SWT menyayangi kita, dalam rangka meningkatkan derajat iman kita kepada Allah SWT. Keyakinan kepada Allah SWT-lah yang akan menghantarkan kita kepada sebuah keberhasilan. Ada pepatah mengatakan “Kekuatan keyakinan akan menbuat manusia memiliki daya yang lebih”. Benar, ketika kita meyakini bahwa semua yang kita lakukan adalah semata-mata untuk Allah SWT dan hasil yang kita dapatkan adalah jalan terbaik yang Allah SWT berikan kepada kita semua, maka kita akan memiliki daya yang lebih untuk mencapai apa yang kita dan Allah inginkan. Sungguh, Maha Dahsyat, yang Maha membolak balikkan hati setiap insan. Keyakinan kepada Allah tidak akan menjadi sebuah kekuatan tanpa adanya kedekatan denganNya. KebesaranNya yang mampu mengubah semuanya.
Kekuatan keyakinan menghantarkan kita pada keberhasilan. Kekuatan keyakinan itu dimana kita yakin akan Allah, menyerahkan semua kepada Allah dengan ikhtiar terbaik dan merelakan semuanya dengan Allah SWT. Keyakinan bahwa kita mampu melakukan yang terbaik dan mendapatkan apa yang telah kita usahakan bukan mendapatkan apa yang kita inginkan. Karena Allah SWT sesuai dengan prasangka hambaNya. Memahami tentang hakikat rela dengan Allah dan rela kepada Allah yang nantinya aan menghantarkan kita pada manusia yang ikhlas. Rela dengan Allah artinya hati kita rela menerima eksistensi, keberadaan, kuasa Allah dan segala konsekuensi atas kerelaan itu. Sedangkan rela kepada Allah yaitu kerelaan kita untuk menerima apa yang diberikan Allah kepada kita, rela menerima ketetapan-ketetapan Allah. Rela dan ikhlas terhadap apapun yang Allah berikan kepada kita, baik itu kegagalan maupun keberhasilan.
Banyak kisah tentang kekuatan keyakinan kepada Allah SWT, salah satunya saya sendiri yang mengalami hal tersebut, betapa kekuatan keyakinan memiliki dampak yang dahsyat. Sebuah keyakinan, ketika saya mengikuti sebuah perlombaan yang membutuhkan keyakinan yang kuat, dan saat itulah saya diuji. Saat saya merasa menjadi orang yang tidak pantas berada dalam kompetisi tersebut, saat saya merasa menjadi orang yang saat bodoh, lemah dan tak berdaya. Dengan ikhtiar terbaik, dan dengan azam yang kuat, saya diingatkan bahwa saya memiliki Dzat yang Maha kuat, Dzat yang Maha dahsyat. Saya yakin Allah-lah yang akan menolong hambaNya yang lemah, Allah-lah yang akan menjadikan hal yang tidak mungkin itu menjadi mungkin.
Saya kemudian bertekad dan berazam dalam hati, bahwa Allah-lah yang berkuasa atas semua ini. Ketika saya meyakini saya bisa, maka itu-lah yang akan terjadi, begitu pula ketika meyakini tidak bisa, maka itu pula-lah yang akan terjadi. Saya yakin ada Allah SWT yang senantiasa ada untuk hambaNya, memberikan karunia tanpa diminta oleh hambaNya sekalipun. Dan ketika itu saya memiliki keyakinan yang kuat, bahwa saya BISA. Dan itulah yang terjadi, saya yang secara tampak mata adalah orang yang tidak lebih dari mereka yang lain. Tapi dengan keterbatasan itu menjadikan saya yang teratas, dengan bekal kekuatan keyakinan dan ikhtiar terbaik kepada Allah SWT.
Adakalanya memang suatu ketidakyakinan dan kegagalan itu memang diperlukan, untuk membangkitkan semangat dan keyakinan akan kemampuan yang kita miliki, akan tetapi sesuai dengan porsi masing-masing. Berbekal keyakinan kepada Allah, kerelaan dengan Allah dan iktiar terbaiklah merupakan perpaduan kunci untuk mencapai sebuah kesuksesan. Karena Allah ta’ala.
Wallahu ‘alam bishowab.

0 komentar: