Kangen sama Bapak...
pagi hari, abis subuh, beliau sudah mempersiapkan dagangannya. Setelah semalaman lembur.
Berkejaran dengan mentari, seolah beliau tak mau kalah dengan sang mentari.
Memikul dagangan yang berisi mainan anak-anak, beliau mengitari jalanan ibukota Jakarta. Tanpa kenal lelah. Dengan kaki bajanya. Hanya untuk anak istrinya.
Entah, bila aku di posisi beliau mungkin sudah tak sanggup untuk menjalaninya. Merasakan panasnya ibukota, kejamnya ibukota, sempitnya kontrakan.
Bapak, putrimu ini kangen...
Sudah lama tak berhubungan denganmu, ada perasaan khawatir. Perasaan ini tajam, seperti dirimu. Bisa merasakan "hati-hati" disekitarku..
Ya Allah, saya mohon...
Lindungi beliau dimanapun beliau berada.
Dan sampaikan, aku sangat mencintainya.
Senin, 31 Oktober 2011
Mahasiswa Galau
Mengikuti trend kata-kata "Galau", saya juga jadi galau. Tapi galau yang satu ini beda dengan galau-galau yang lainnya. Kalau galau yang biasa adalah galau diputus pacar, galau gak keliatan cantik, galau kalau berat badan naik, galau kalau pacar selingkuh, galau kalau contekan ketinggalan, dan masih banyak kegalauann yang lebih galau lagi.
Menurut KBBI, Galau adalah suatu keadaan ketika suasana hati menginginkan kebebasan, namun ada yang mengikat, gak mau lepas.Galau adalah keadaan dimana seseorang bingung untuk menentukan pilihan.. Merasa susah apa yg akan terjadi nantinya... Apakah sesuai harapan atau tidak... Apakah ini benar atau salah... Apakah ini yg terbaik....bimbang...
Tapi Galau yang satu ini berbeda banget. Galaunya mahasiswa, lebih tepatnya galaunya para aktivis. Kalau aktivis mah, kagak bakal galau mikirin pacar, kagak galau mikirin contekan. Tapi kalau galau mikirin duit, iya.
Kegalauan yang menurut saya boleh dan wajib bagi para mahasiswa yang aktivis adalah Galau kalau selama berkontribusi di kampus belum optimal, galau kalau masih ogah-ogahan rapat, galau kalau masih tidak semangat, galau kalau masih nyontek saat ujian, galau kalau masih mikirin pacar, (bangun woy.. saatnya mikirin negara! jangan pacaran mulu..) dan Galau kalau belum bisa bermanfaat bagi banyak orang. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Galau kalau teman disamping saya tidak tersenyum berada didekat kita. (ada apa denganmu?)
Dan masih banyak kegalauan-kegalauan pengobar semangat untuk terus melakukan yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga, sahabat, kerabat, orang lain, agama dan bangsa.
udah yah,,. perpus uda mau tutup.. besok lagi..
SALAM GALAU!
Selasa, 18 Oktober 2011
MALAIKAT-NYa
Sore itu, setelah memapah seorang kawan yang sedang sakit yang kemudian diantar oleh kawanku yang lain. Aku memutuskan untuk menunggu kawanku yang 'satunya lagi' di mushola atau sering menjadi 'mess' bagi kawan-kawan Fapet :P. Selama penantiannku itu, sedikit melakukan kontemplasi akan hariku kala itu.
Lama-lama-lama. Sabar-sabar-sabar.
Akhirnya, dengan berdengungnya adzan magrib, kawanku pun datang. Lalu beranjak ke sebuah apotik, beliin kawanku yang lagi sakit (red:muti). Berikutnya jenguk muti, dan pulang bersama kawanku yang kunanti dimushola (red:nurul). Nyari makan, hujan-hujan.
Ternyata ada agenda yang terlupa. Ngelesin. Arloji menunjukkan pukul 20.05. Hujan pula. Lalu mencoba melakukan teknik Lobbiying pada adik les-an ku. Ups, adiknya tidak mau ditinggal, karena besok ada ujian dan mamahnya sedang lembur. Bismillah, karena ini bukan sekedar maisyah, tapi memang tanggungjawab, akhirnya bergegas saya berangkat kerumah adik les-an. 20.10.
Di angkot menuju Ngesrep, sopir angkotnya 'ngoceh' tentang tragedi pemerkosaan yang terjadi kepada anak kelas 2 SD yang dilakukan oleh bapak2 usia 50an tahun. Hufth, astagfirullah..
Hati ini sedikit tergetar. Bismillah, sesungguhnya Engkau maha Pelindung.
20.35. Sampai di rumah adik les-an, mulailah proses belajar mengajar. 21.00 mengakhiri bimbingan belajar. Tanpa pamit, karena takut di'bonceng'kan sama putra Ibu Les yang udah baligh. :P.
Bismillah, ikhlas dengan ketetapan.
21.05, jalanan sudah sepi, hanya melintas 2 motor. Saat itu hanya bisa berdoa, pertolongan Allah itu dekat. Yakin!
Tiba-tiba, melintaslah angkot kuning (yang biasa kusebut "picanto kuning"). Sempat heran, kok ada angkot Tembalang nyampe Banyumanik?. Sopir angkot itu berhenti, dan akupun bertanya, "Pak, angkot ke Ngesrep masih ada gak ya?", bapaknya berbalik tanya, "Mbak mau kemana?", aku menyahut, "saya mau ke Tembalang pak". Bapak sopir lantas menawari saya untuk ikut angkot itu. Tanpa berpikir panjang, saya langsung naik dengan perasaan sangat bersyukur. Alhamdulillah.
Akan tetapi, tiba-tiba terlintas dalam benak. Ya Allah Lindungi hamba. Ketika itu, Bapak Sopir berkata,"Mbak, jangan mikir macem-macem ya, jalannya sepi, nanti dikira saya mau macem-macem lagi". hufht, tambah deg-degan. Dzikir pun terucap dibibir ini. Lindungi Ya Rabb...
Selama perjalanan, sepi dan gelap, terjadi percakapan antara aku dan bapaknya. Tiba-tiba, sampailah aku pada pertigaan asrama. Ternyata, bapak itu pernah mengantarkan temen-temen Etos. Alhamdulillah.
Sudah kusiapkan uang dari kocekku 5ribu. (pokokknya buat bapaknya semua). Ketika aku menyerahkan uang itu, bapaknya menolak. Subhanallah wal hamdulillah. terimakasih ya Raabb..
Kumelihat jam arloji yang melingkar di tangan kananku, menujunkkan pukul 21.11. Tak bisa dipercaya, Aku hanya menempuh perjalanan selama 6 menit. Langsung saja, mata ini tak mampu menahan derasnya air yang mengalir, merasakan betapa pertolongan ALLAH itu sangat lah dekat bagi siapa saja yang ikhlas dengan ketetapannya.
Terimakasih ya Rabb. Syukur ini pun tak akan cukup untuk membalas semua ini.
Lama-lama-lama. Sabar-sabar-sabar.
Akhirnya, dengan berdengungnya adzan magrib, kawanku pun datang. Lalu beranjak ke sebuah apotik, beliin kawanku yang lagi sakit (red:muti). Berikutnya jenguk muti, dan pulang bersama kawanku yang kunanti dimushola (red:nurul). Nyari makan, hujan-hujan.
Ternyata ada agenda yang terlupa. Ngelesin. Arloji menunjukkan pukul 20.05. Hujan pula. Lalu mencoba melakukan teknik Lobbiying pada adik les-an ku. Ups, adiknya tidak mau ditinggal, karena besok ada ujian dan mamahnya sedang lembur. Bismillah, karena ini bukan sekedar maisyah, tapi memang tanggungjawab, akhirnya bergegas saya berangkat kerumah adik les-an. 20.10.
Di angkot menuju Ngesrep, sopir angkotnya 'ngoceh' tentang tragedi pemerkosaan yang terjadi kepada anak kelas 2 SD yang dilakukan oleh bapak2 usia 50an tahun. Hufth, astagfirullah..
Hati ini sedikit tergetar. Bismillah, sesungguhnya Engkau maha Pelindung.
20.35. Sampai di rumah adik les-an, mulailah proses belajar mengajar. 21.00 mengakhiri bimbingan belajar. Tanpa pamit, karena takut di'bonceng'kan sama putra Ibu Les yang udah baligh. :P.
Bismillah, ikhlas dengan ketetapan.
21.05, jalanan sudah sepi, hanya melintas 2 motor. Saat itu hanya bisa berdoa, pertolongan Allah itu dekat. Yakin!
Tiba-tiba, melintaslah angkot kuning (yang biasa kusebut "picanto kuning"). Sempat heran, kok ada angkot Tembalang nyampe Banyumanik?. Sopir angkot itu berhenti, dan akupun bertanya, "Pak, angkot ke Ngesrep masih ada gak ya?", bapaknya berbalik tanya, "Mbak mau kemana?", aku menyahut, "saya mau ke Tembalang pak". Bapak sopir lantas menawari saya untuk ikut angkot itu. Tanpa berpikir panjang, saya langsung naik dengan perasaan sangat bersyukur. Alhamdulillah.
Akan tetapi, tiba-tiba terlintas dalam benak. Ya Allah Lindungi hamba. Ketika itu, Bapak Sopir berkata,"Mbak, jangan mikir macem-macem ya, jalannya sepi, nanti dikira saya mau macem-macem lagi". hufht, tambah deg-degan. Dzikir pun terucap dibibir ini. Lindungi Ya Rabb...
Selama perjalanan, sepi dan gelap, terjadi percakapan antara aku dan bapaknya. Tiba-tiba, sampailah aku pada pertigaan asrama. Ternyata, bapak itu pernah mengantarkan temen-temen Etos. Alhamdulillah.
Sudah kusiapkan uang dari kocekku 5ribu. (pokokknya buat bapaknya semua). Ketika aku menyerahkan uang itu, bapaknya menolak. Subhanallah wal hamdulillah. terimakasih ya Raabb..
Kumelihat jam arloji yang melingkar di tangan kananku, menujunkkan pukul 21.11. Tak bisa dipercaya, Aku hanya menempuh perjalanan selama 6 menit. Langsung saja, mata ini tak mampu menahan derasnya air yang mengalir, merasakan betapa pertolongan ALLAH itu sangat lah dekat bagi siapa saja yang ikhlas dengan ketetapannya.
Terimakasih ya Rabb. Syukur ini pun tak akan cukup untuk membalas semua ini.
Sabtu, 15 Oktober 2011
Ini tentang sahabatku.. yang mungkin tak akan bisa ku tuliskan dalam barisan sajak persahabatan.. karena ia sangat berarti bagiku... Terimakasih kawan..:)
Langganan:
Postingan (Atom)