Kangen sama Bapak...
pagi hari, abis subuh, beliau sudah mempersiapkan dagangannya. Setelah semalaman lembur.
Berkejaran dengan mentari, seolah beliau tak mau kalah dengan sang mentari.
Memikul dagangan yang berisi mainan anak-anak, beliau mengitari jalanan ibukota Jakarta. Tanpa kenal lelah. Dengan kaki bajanya. Hanya untuk anak istrinya.
Entah, bila aku di posisi beliau mungkin sudah tak sanggup untuk menjalaninya. Merasakan panasnya ibukota, kejamnya ibukota, sempitnya kontrakan.
Bapak, putrimu ini kangen...
Sudah lama tak berhubungan denganmu, ada perasaan khawatir. Perasaan ini tajam, seperti dirimu. Bisa merasakan "hati-hati" disekitarku..
Ya Allah, saya mohon...
Lindungi beliau dimanapun beliau berada.
Dan sampaikan, aku sangat mencintainya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar