Selasa, 18 Oktober 2011

MALAIKAT-NYa

Sore itu, setelah memapah seorang kawan yang sedang sakit yang kemudian diantar oleh kawanku yang lain. Aku memutuskan untuk menunggu kawanku yang 'satunya lagi' di mushola atau sering menjadi 'mess' bagi kawan-kawan Fapet :P. Selama penantiannku itu, sedikit melakukan kontemplasi akan hariku kala itu.
Lama-lama-lama. Sabar-sabar-sabar.
Akhirnya, dengan berdengungnya adzan magrib, kawanku pun datang. Lalu beranjak ke sebuah apotik, beliin kawanku yang lagi sakit (red:muti). Berikutnya jenguk muti, dan pulang bersama kawanku yang kunanti dimushola (red:nurul). Nyari makan, hujan-hujan.
Ternyata ada agenda yang terlupa. Ngelesin. Arloji menunjukkan pukul 20.05. Hujan pula. Lalu mencoba melakukan teknik Lobbiying pada adik les-an ku. Ups, adiknya tidak mau ditinggal, karena besok ada ujian dan mamahnya sedang lembur. Bismillah, karena ini bukan sekedar maisyah, tapi memang tanggungjawab, akhirnya bergegas saya berangkat kerumah adik les-an. 20.10.
Di angkot menuju Ngesrep, sopir angkotnya 'ngoceh' tentang tragedi pemerkosaan yang terjadi kepada anak kelas 2 SD yang dilakukan oleh bapak2 usia 50an tahun. Hufth, astagfirullah..
Hati ini sedikit tergetar. Bismillah, sesungguhnya Engkau maha Pelindung.
20.35. Sampai di rumah adik les-an, mulailah proses belajar mengajar. 21.00 mengakhiri bimbingan belajar. Tanpa pamit, karena takut di'bonceng'kan sama putra Ibu Les yang udah baligh. :P.
Bismillah, ikhlas dengan ketetapan.
21.05, jalanan sudah sepi, hanya melintas 2 motor. Saat itu hanya bisa berdoa, pertolongan Allah itu dekat. Yakin!
Tiba-tiba, melintaslah angkot kuning (yang biasa kusebut "picanto kuning"). Sempat heran, kok ada angkot Tembalang nyampe Banyumanik?. Sopir angkot itu berhenti, dan akupun bertanya, "Pak, angkot ke Ngesrep masih ada gak ya?", bapaknya berbalik tanya, "Mbak mau kemana?", aku menyahut, "saya mau ke Tembalang pak". Bapak sopir lantas menawari saya untuk ikut angkot itu. Tanpa berpikir panjang, saya langsung naik dengan perasaan sangat bersyukur. Alhamdulillah.
Akan tetapi, tiba-tiba terlintas dalam benak. Ya Allah Lindungi hamba. Ketika itu, Bapak Sopir berkata,"Mbak, jangan mikir macem-macem ya, jalannya sepi, nanti dikira saya mau macem-macem lagi". hufht, tambah deg-degan. Dzikir pun terucap dibibir ini. Lindungi Ya Rabb...
Selama perjalanan, sepi dan gelap, terjadi percakapan antara aku dan bapaknya. Tiba-tiba, sampailah aku pada pertigaan asrama. Ternyata, bapak itu pernah mengantarkan temen-temen Etos. Alhamdulillah.
Sudah kusiapkan uang dari kocekku 5ribu. (pokokknya buat bapaknya semua). Ketika aku menyerahkan uang itu, bapaknya menolak. Subhanallah wal hamdulillah. terimakasih ya Raabb..
Kumelihat jam arloji yang melingkar di tangan kananku, menujunkkan pukul 21.11. Tak bisa dipercaya, Aku hanya menempuh perjalanan selama 6 menit. Langsung saja, mata ini tak mampu menahan derasnya air yang mengalir, merasakan betapa pertolongan ALLAH itu sangat lah dekat bagi siapa saja yang ikhlas dengan ketetapannya.
Terimakasih ya Rabb. Syukur ini pun tak akan cukup untuk membalas semua ini.

0 komentar: