Minggu, 28 Mei 2017

Nursing While Pregnant

Nursing While Pregnant dan Tandem Nursing adalah hal yang sangat mungkin dilakukan bahkan dianjurkan karena berbagai sebab:
* Untuk menjamin kebutuhan ASI bagi si kakak dan si adik
* Membuat proses transisi lahirnya si adik menjadi lebih lancar dan mudah bagi si kakak karena dengan tetap menyusui si kakak, dia merasa yakin bahwa kasih sayang ibunya tidak berubah
* Untuk mengajarkan makna berbagi pada si kakak, yang seringkali efektif untuk mencegah kecemburuan akibat lahirnya si adik NURSING WHILE PREGNANT
* Tidak pernah mengalami pendarahan selama masa kehamilan terdahulu, apalagi yang memerlukan bed-rest
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika seorang ibu ingin tetap menyusui selama hamil, antara lain: * Tidak pernah mengalami keguguran * Tidak pernah mengalami kelahiran prematur
* Apabila mengalami kontraksi yang intens ketika menyusui, terutama jika itu terjadi saat trimester pertama, dianjurkan untuk segera berhenti menyusui dan segera menghubungi bidan atau dokter
* Kondisi janin dinyatakan dalam keadaan sehat oleh dokter atau bidan * Berkonsultasi dengan dokter dan bidan pro-ASI apabila si ibu ingin tetap menyusui selama hamil
* Jika si kakak sudah memasuki masa MPASI, maksimalkan peran MPASI-nya. Berikan makanan yang bergizi dan bervariasi, perbanyak asupan cairan berupa air putih dan jus buah segar serta maksimalkna pemberian menu double protein. Gunanya terutama untuk mengantisipasi jika aliran ASI berkurang saat kehamilan ibu memasuki usia trimester kedua
* Perhatikan baik-baik asupan harian ibu. Menyusui saat hamil sering kali menguras kondisi fisik ibu hamil, sehingga penting agar ibu hamil yang tetap menyusui selalu mengkonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang banyak, dan cukup istirahat Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan mungkin terjadi pada ibu yang menyusui ketika hamil:
* Banyak mitos yang menyebutkan bahwa kalau tetap menyusui si kakak, maka si adik tidak akan mendapatkan kolostrum karena sudah dihabiskan oleh si kakak. Jangan khawatir, si adik akan tetap medapatkan kolostrum yang nanti diperlukannya setelah dia lahir. ASI yang keluar saat hamil komposisinya berbeda dengan kolostrum. Kolostrum yang sebenarnya akan keluar segera setelah si adik lahir. Pastikan bahwa ibu dan si adik menjalani proses IMD (Inisasi Menyusu Dini) yang benar untuk menunjang sukses menyusui
* Ketika memasuki kehamilan trimester kedua, ada kemungkinan terjadi penurunan produksi ASI. Hal ini wajar karena ASI matang dalam payudara bertahap berubah menjadi kolostrum. Silakan tetap menyusui jika si kakak masih mau. Karena ada kalanya perubahan ini membuat si kakak tidak mau lagi menyusu TANDEM NURSING
* Jika harus menyusui dalam waktu yang bersamaan, posisikan si bayi terlebih dahulu dengan posisi dan pelekatan yang baik, baru kemudian ajak si kakak untuk bergabung tanpa mengganggu si adik.
Terkait tandem nursing, keuntungannya, si kakak dapat menerima asupan ASI hingga genap dua tahun atau lebih, dan si kakak turut mendapatkan manfaat ASI. Tandem nursing turut membantu mengurangi rasa iri kakak terhadap adiknya. Selain itu, si kakak dapat membantu memecahkan masalah menyusui seperti engorgement (payudara penuh) yang terjadi di awal menyusui, atau penyumbatan saluran ASI. Dan juga kedekatan batin yang timbul dari pemberian ASI. Beberapa tips dalam tandem nursing: * Saat menyusu bersama-sama seperti ini, jangan lupa manfaatkan momen untuk mengkomunikasikan kepada si kakak tentang aspek-aspek berbagi dan saling menyayangi
Usia dua tahun biasanya menjadi waktu paling pas untuk balita berhenti menyusui pada ibu atau disapih. Namun berbagai penolakan sering terjadi, baik dari balita sendiri atau ketidaksiapan dalam diri si ibu. Menyusui merupakan momen istimewa antara ibu dan bayi. Karena itu walau memang sudah masanya, banyak ibu yang merasa enggan kehilangan momen istimewa tersebut.
* Karena menyusui lebih dari satu bayi, ibu akan merasa lebih cepat haus dan lapar. Sehingga penting bagi ibu untuk memastikan asupan makanan dan cairan yang cukup bagi dirinya. Jangan abaikan rasa lapar dan haus. Lebih baik makan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Konsultasikan ke dokter bila badan ibu merasa tidak sehat atau stamina menurun drastis WWL/weaning with love/menyapih dengan cinta Mereka juga khawatir anak akan merasa tidak dicintai dengan disapih. Untuk itu proses menyapih harus dilakukan secara bertahap dan tanpa paksaan agar tidak berdampak buruk kepada kedua belah pihak. Agar si kecil tidak terguncang secara psikologis dan agar si ibu juga lebih rela menyapih dan tidak mengalami bengkak payudara yang parah akibat penyapihan yang terjadi secara tiba-tiba. Ada beberapa tips untuk menyapih anak dengan cinta:
3) Lakukan komunikasi yang baik dengan anak. Ingat, seberapa kecil usia anak, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan utk mengerti kata-kata dari orang di lingkungannya
1) Lakukan proses menyapih secara bertahap dan perlahan: misalnya dengan mengurangi secara bertahap frekuensi menyusui. Bisa dimulai dengan mengurangi frekuensi menyusui saat siang. Baru kemudian bertahap mengurangi frekuensi menyusui di malam hari. Kata kuncinya: do not offer, do not refuse (jangan menawarkan, tetapi jangan menolak jika anak meminta) 2) Alihkan perhatian anak dan buat anak sibuk dengan berbagai kegiatan. Saat siang, ketika si anak meminta untuk menyusu alihkan perhatiannya dengan berbagai kegiatan seperti menyanyi, membaca, tertawa bersama. Kalau dia haus, biasakan untuk memberikan air putih atau jus buah. Biasanya disini peran ayah sangat dibutuhkan sebagai figur yang melengkapi sang ibu. Kalau ayah sedang ada di rumah, ayah bisa membantu untuk mengalihkan perhatian anak dari keinginan untuk menyusu pada ibunya 4) Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat atau sedang sedih, kesal, marah. Hindari juga menyapih anak saat terjadi perubahan besar lain pada hidupnya, seperti mulai ditinggal bekerja, pindah rumah, mulai sekolah, atau ganti pengasuh 5) Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain seperti empeng, botol susu, bantal, dsb
Sumber: Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
Jadi, apa saja kata kunci menyapih dengan cinta: Menyapih Sesuai Kesepakatan Orang Tua & Anak, Tidak Memaksa, Tidak Pasang Target, Tidak Menggunakan Olesan-olesan Pahit, Tidak Membohongi Anak, Tidak Menggunakan Kalimat-kalimat yang Negatif & Mengintimidasi Anak Keluar ASI Setelah Menyapih Adalah normal bagi seorang ibu yang sudah menyapih tetap mengeluarkan ASI hingga berbulan bulan bahkan bertahun-tahun sejak dia menyapih. Apalagi kalau menyusuinya lama, maka bisa semakin lama sampai ASI benar-benar kering. Keringnya juga tergantung pada kapan kondisi hormon ibu kembali ke masa sebelum hamil. Tapi jika setelah 6 bulan menyapih, ASI yang keluar masih banyak silakan ke dokter. Kalau sudah tinggal tetesan saat diperah, maka masih tergolong wajar. Kalau terasa nyeri dan nyeri mengganggu, silakan konsultasi ke dokter juga.

⁠⁠⁠⁠14:36⁠⁠⁠⁠⁠
+62 812-9669-2568Family Club
4/5/2017
⁠⁠[15:49, 4/5/2017] +62 812-9669-2568: ⁠⁠⁠

0 komentar: