Rabu, 28 Maret 2012

Layaknya Public Figure


Berawal dari PKL kami di Duny Farm Kabupaten Magelang, terukir banyak cerita suka maupun duka yang saya lewati bersama: Si Mata Sipit Sebelah (Lullypeh), Adek ganteng (Reza M F), Koh Will (William) dan Om Eric (Eric E L).

Dengan perbedaan prinsip dan pola pikir, kami berusaha menyatu dan bekerjasama demi kelangsungan PKL kami. Banyak rintangan yang cukup indah kakla itu. Memang sedikit susah sih, hidup bersama orang-orang yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Tak jarang, saya pun marah-marah karena kelakuan mereka dan karena ketidaksabaran saya menghadapi beberapa dari mereka. Namun semuanya berjalan dengan lancar dan penuh hikmah.

Di Dony farm, kami cukup terkenal. Mulai dari farm satu hingga farm yang lain, dari tetangga satu hingga tetangga lain. Well known gitu :p

Mulai dari, Operator Gedangan Breeding farm, Vaksinator dsb. Setiap dari kami diamati (GeeR ya, hehe). Tapi bener lho, kalau salah satu dari kami tidak hadir, pertanyaan yang muncul tidak hanya dari satu ataupun dua orang. Ketika "adek ganteng" dompetnya hilang, berita langsung tersebar ke seluruh penjuru desa dan farm. Dan ketika Kami (Lull, Jend) jatuh dari motor, "gempar" deh. hehe.

Layaknya Public Figure. hehe.
MAsih banyak cerita dan kenangan yang haru, seru dan bahkan menjengkelkan. Terimakasih dan mohon maaf kepada: Nurul Arifah-yang senantiasa memboncengkan saya kemanapun berada, yang selalu mau saya repotkan, yang selalu mau mendengarkan ocehan saya. Reza maulana Fadli-yang selalu saya omelin, yang selalu saya repotkan. Eric E Lasuardy-yang selalu saya ejek "tuo ra nuoni", yang selalu saya buat kesal. Dan koh William Surya W-yang selalu saya cuekin, yang sering saya tumpangi mobilnya dan saya titipi barang. Maafkan saya,

Terimaksaih kepada: Dony Farm; Pak Yudha Mandala, Pak ISrofi, PAk ISmadi, Pak Kuncoro, Pak PAwit, MAs AAn, MAs Aji, Mas Arif, Mas Umar, Mas Joko, MAs Sikon, Mas Zaenal, Mas Rifai, Mba Sol, Mba As, Mba Siti, Mba Marmi, Mas Gunawan, MAs Budi dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan. Terimakasih atas sambutannya yang sangat hangat bak keluarga sendiri, terimaksih atas ilmu dan inspirasi yang telah diberikan kepada kami.

Dan, spesial Thanks kepada Ibu Andriah. Ibu kos yang amat lembut, baik hati dan "gemati" pada kami. Maafkan kami terlalu manja dan sering merepotkan. Maaf.
Terimakasih, semoga Allah membalas semua kebaikan IBu, Semoga KEberkahan, kebahagiaan dan kesuksesan senantiasa menyertai ibu, semoga segera menemukan pengganti dan pengisi lembaran kehidupan yang baru.

best regards,
Jend Pramono-yang dipaksa belajar-

0 komentar: