Rabu, 26 Desember 2012

Ceritaku, tentang Bersaudara. Ceritamu?



Putusan antara pilihan diterima atau ditolaknya pertanggungjawaban Dewan Racana Diponegoro periode 2012 kemarin cukup menggoyang hati saya. Bukan karena takut LPJ kami tidak diterima, tetapi ada kekhawatiran yang mendalam dalam hati ini. Hingga, LPJ kami pun diterima dengan syarat. Itupun dengan perundingan yang memakan waktu yang cukup lama. Hampir 12 jam kami harus duduk di kursi panas untuk “diadili”, dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kami lakukan satu tahun kebelakang. Awalnya sudah mengira akan terjadi banyak “pembantaian” moral disana, namun yang terjadi malah sebaliknya. Ada rasa haru saat itu, entah apa yang hati ini rasakan, air mata ini menetes diujung sidang pleno pertanggungjawaban Dewan Racana Diponegoro. Tidak tahu penyebab kenapa air mata bisa menetes, cukup deras. Ada rasa keraguan, kebanggaan, kesedihan, dan tentunya kenangan yang terukir selama satu tahun kebelakang, tentunya dengan kawan-kawan yang luar biasa. Barangkali, hal yang cukup menusuk hati saya ini adalah tentang kebersamaan yang selama ini telah kami jalin, ada kekhawatiran apabla kelak kami tidak bisa bersama lagi. Walaupun suatu saat itu akan terjadi.
Sungguh, bersama mereka adalah kebahagiaan yang terindah selama saya mengikuti organisasi. Perasaan saling mengerti, memahami, menguatkan dan tentunya melengkapi satu sama lain. Agustiana, Hervian, Eko dan adik-adikku DRD demisioner. Kalimat menguatkan yang senantiasa saya ingat adalah “apapun yang terjadi kita hadapi bersama”. Rasa-rasanya, pengen ketawa campur nangis kalau ingat tingkah polah kita selama menjadi DRD, campur aduk. :D

Dewasaku adalah bersaudara.


Agustiana, pengorbananmu dan perjuanganmu untuk mengikat kami sungguh luar biasa, tak tertandingi. Ibaratnya, hidupmu kau pertaruhkan untuk RD yang saat itu sedang tertatih. Sifatmu yang pantang menyerah itu sangat menginspirasiku, iL. Kalimat yang sering kau perdengarkan untuk menguatkan kita adalah “kita sedang bisnis dengan Tuhan, apapun yang terjadi biarlah jadi urusanNya”. Makasih banyak Agus, menginspirasi saya, banyak membantu saya dan mnegerti kondisi saya. mungkin kita di takdirkan di RD ini untuk bersama, masih ingat perjuangan dari diklatsar hingga dilantik Muda susulan pun kita bersama ^^. Satu lagi, saya kenal kamu sosok wanita yang luar biasa, bisa segalanya, semoga segera dapat pendamping yang sepertimu juga :P. Mohon maaf saya banyak merepotkan dirimu, belum melakukan tugas dengan baik. Sungguh, engkau begitu Tegar, tegas, tulus dan berkharisma!,

Hervian, saya tidak tahu harus berkata apa kecuali kata maaf dan terimakasih. Saya bangga punya partner sehebat dirimu, hampir setiap tugas yang menjadi tanggungjawabmu pasti terselesaikan. Talkless do more, itu yang saya tahu darimu. Saya ingin mengatakan satu hal, bahwa kamu punya banyak potensi yang dahsyat yang harus terus kau kembangkan. Ibaratnya, secret diamond. Saya hanya bisa bilang kamu luar biasa. Dan, maaf saya selama ini belum bisa menjadi partner yang baik, sering lupa -.-‘ lemot dan banyak salah dan khilaf yang saya lakukan selama ini. Terimakasih ya Herr, sudah mau melengkapi kekurangan saya selama menjadi Pemangku Adat. Sungguh engkau, Manusia sejati teguh memegang janji!

Eko, banyak hal yang menginsipirasi dari dirimu, mampu bertahan dan menahan diri dengan kondisi yang tertatih. Kebanggaan tersendiri memiliki seorang kawan sepertimu dalam kebersamaan kita berempat selama ini. Walaupun, banyak kerikil yang menghadang selama keberjalanan DRD satu tahun kebelakang entah itu persoaalan RD maupun internal kita berempat. Satu hal yang harus diakui, kadar cintamu dan loyalitasmu lebih tinggi terhadap RD dibandingkan denganku. Saya salut denganmu, Ko. Maaf belum bisa menjalankan tugas dengan maksimal. Setia itu pAsti! 

Adik-adikku, baik itu Dewan ataupun seluruh ARD, Gondes juga :p. Mereka adalah salah satu kekuatan kenapa saya bertahan di RD. Belajar memahami banyak karakter yang unik dan kadang aneh, tapi itu menjadi sebuah kekaguman saya terhadap mereka. Kadang, entah kenapa hati ini ikut sakit ketika mereka sedang bergejolak. Saat evaluasi mungkin, berkegiatan mungkin, saya tidak ingin mereka tersakiti oleh pihak manapun. Tapi tangan dan lisan ini belum dapat berbuat banyak untuk mereka. Luar biasa, kadang senang, kesalpun pernah saya rasakan, harus ikut campur dalam masalah percintaan, keuangan, hingga akademik. Itulah proses pendewasaan, baik mereka dan saya. Kata seorang kakak, harus belajar jadi IBU yang baik. Adik-adik, terimakasih telah menjadi bagian dalam hidup saya, maaf belum mampu memberikan yang terbaik. Semoga kalian tumbuh menjadi pribadi yang Kokoh bagai karang.

Dan, kakak-kakakku. Yang senantiasa mendorong dan memotivasi kami untuk terus berjuang dan bertahan walaupun dalam keadaan tertatih. Walaupun kami tahu, terkadang cara yang digunakan bukanlah sebuah kelaziman, tapi kami memaknai itu adalah sebuah proses pendewasaan. Terimakasih, telah berkenan untuk bertahan mendampingi kami selama ini, barangkali kalau kakak-kakak tidak ada, kami tak tahu harus berbuat apa. Maturnuwun Mas Afryan, Mas Wahyu, Mas Fery, Mas Imam, Mas Ulin, Mas Doni, Mas Dani, Mas Adi, Mas Fauzan, Mas Wowoc, Mas Dadin, Mba Lukita, Mba Gloria, Mba Julia, Mba Titis, Mba Hanum, Mba Ratih dan Mba Yayi serta seluruh kakak-kakak yg tidak bisa saya sebutkan satu per satu. (maaf kalau ada yang belum kesebut)

Inilah sedikit kalimat yang menggambarkan kenangan indah itu, ternyata merasakan itu lebih mudah daripada menuliskan kenangan dalam uraian kalimat. Satu hal, suatu saat nanti saya akan cerita pada anak cucu saya kalau saya punya kawan-kawan dahsyat seperti kalian.

Dewasaku adalah bersaudara.
Thank’s a lot. I’m nothing without you.

3 komentar:

tentang sy mengatakan...

Siti, karenamu aku ada. Tak peduli seberapa hancur ragamu, masih berupaya untuk tetap ada diantara kami, memerikan yang teraik. begitu banyak pengorbanan yang telah kau berikan, waktu, pikiran, tenaga, materi, dan semuanya TULUS. semoga Tuhan membalas kebaikanmu sit... love you *jgn ajak aku nikah plis*

Unknown mengatakan...

hehe..apa yg anda rasakan pernah saya rasakan...hahaha..
dewasaku adalah bersaudara...

afriyan ramayanto mengatakan...

Selamat sudah demisioner y.... terimakasih buat respect n patisipasi teman2 ber-4....
Teman2 punya style teman2 sendiri....
Eko=Loyality Forever
Agustiana=Power And Regulator
Hervian=Talk less do more
Yendy=mother of younger
thank you for everything has been given....
You can believe it, it's so hard to be forgotten
Hope we will meet at the biggest event tomorrow....