Aku merasa lelah dengan fase ini
Merasa bahwa aku adalah orang yang terlemah ketika itu
Menjadi orang yang tidak berguna, itulah pikiranku
Teramat berat rasanya beban yang aku pikul.
Walaupun aku meyakini, Tuhan tidak akan meninggalkanku
Tapi kala itu, imanku tak sekuat itu.
Hingga aku memohon padaNya,
Beri saja aku sakit,
Mohon kuatkan atau lemahkan
Pertanda keputusasaan sedang mendera tajam
Lelah rasanya,
Aku hanya butuh
teman bicara dan berbagi,
Agar aku tidak future kala itu
Paling tidak, ada yang terus mengingatkanku akan Kuasa
Tuhanku
Walaupun banyak yang disampingku,
Tapi setan tetap bisa menggodaku
Untuk berfikiran buruk terhadap potensiku
Aku Under estimate!
Setiap kali masalah satu per satu muncul ke permukaan
Aku hanya ingin meneteskan air mata
Kalau saja air mata itu bisa menetes, mungkin lain
ceritanya.
Hingga Tuhanku, mengabulkan keinginanku
Aku sakit, terkapar tak berdaya.
Dan aku tak bisa menyalahkan siapa-siapa
Melainkan diriku sendiri.
Betapa bodohnya diri ini,
Betapa kufurnya diri ini akan nikmat yang telah Dia
berikan
Hingga aku meminta hal yang akan merugikan diriku
sendiri.
Allah Maha Adil dan Bijaksana
Tidak akan menguji hambaNya melebihi batas
kemampuannya.
Ibroh yang kudapat, aku diuji dan disayangi
Aku diuji, Apakah ketika aku sakit masih akan terus
mengingat Nya,
Dan sekuat apakah diriku ketika aku sakit
Dan bagaimana respon saya untuk dapat dengan cepat
mengambil hikmah dari peristiwa ini
Aku disayangi, Allah memberikan kesempatan diriku
untuk istirahat, hingga semuanya pulih
Termasuk kondisi psikis saya dan keimanan saya padaNya
Aku disayangi, karena Allah segera memberikanku
peringatan,
Coba saja, peringatan itu tertunda, pastilah aku kufur
nikmat.
Aku disayangi, karena Allah memberikanku kesempatan
untuk bermuhasabah dan memaknai arti sehat yang sesungguhnya.
Hingga aku pun tahu, kala aku sakit banyak hal yang
tidak dapat aku kerjakan, banyak yang terbengkalai.
Padahal, bisa jadi diluar sana banyak yang sedang
menantikan senyumanku.
Yah, aku tahu, aku hanya manusia yang banyak salah.
Tapi Aku bersyukur, bahwa Allah selalu dekat, walaupun
aku sedang jauh.
Hingga akupun tahu, hidup itu harus penuh warna dan
penuh makna,
Bagaimanapun rasanya, itulah ritme kehidupan yang akan
menjadikan lading amal untukku.
Bismillah,. Antusias Berikhtiar kembali karena Allah
Rabbana dzolamna anfusana wa illam taghfirlana
watarhamna lana kunanna minal khossyirin
0 komentar:
Posting Komentar