Teringat
kata-kata seorang guru yang sangat menginspirasi saya, “Barangkali
dibalik kesuksesan-kesuksesan kamu merupakan doa dari
saudara-saudaramu”. Hingga saya begitu meyakini kata-kata tersebut,
tentunya saya pun meyakini bahwa ada campur tangan Sang Maha Kuasa
diatas sana. Begitu pula, mae dan pae saya yang senantiasa berkata,
“Setiap budi orang lain, sedikitpun itu harus diupayakan untuk
dibalas, bukan untuk ‘mengimpaskan’ budi tapi karena orang yang
menolong kita itu pantas untuk mendapatkannya”. Yah, saya selalu
mengingat setiap kebaikan orang-orang yang menolong dan membantu saya
kala terhimpit. Karena, sebaik-baik manusia adalah ia yang paling
bermanfaat.
Jika
ditanya siapakah orang yang menginspirasimu? Jawabannya adalah semua
saudaraku. Mereka semua menginspirasi dengan cara masing-masing. Akan
tetapi, ada beberapa orang yang amat berharga dan begitu memberikan
kesan bagi saya (terlepas kedua orang tua saya). Para inspiring man
ini memberikan arti lebih dan dampak dalam hidup saya. Mereka saya
sebut “Guru”.
Pertama,
Beliau adalah seseorang yang sudah saya anggap sebagai Bapak di
Semarang ini. Beliau lahir di tanah yang sama dengan kampung halaman
saya, Wonogiri. Perangainya meneduhkan dan terpancar dalam dirinya
kasih sayang. Karena beliaulah saya memiliki semangat untuk terus
melanjutkan kuliah. Kata-kata beliau yang senantiasa membakar
semangat dan asa untuk segera meraihnya. Malu rasanya ketika beliau
sudah banyak memberikan nasehet kepada saya, namun belum ada hal yang
dapat saya persembahkan untuk beliau. Terimakasih Pak Effendi
Nugroho.
Kedua,
masih dari daerah asal saya. Semenjak saya dinyatakan menjadi Etoser
2009, dari awal saya mendapat bimbingan dari beliau. Waktu itu,
beliau memantau mulai dari bagaimana kabar dan kondisi saya, semangat
saya untuk melanjutkan kuliah, memberikan segala informasi terkait
kampus dan etos, hingga memahamkan saya tentang arti sebuah mimpi.
Dan kini, beliau menginspirasi kembali melalui perjuangan-perjuangan
hidup beliau hingga prestasi-prestasi yang beliau torehkan semasa
kuliah. Satu hal yang sering beliau katakan pada saya dan pada semua
saudaranya adalah “Tugas kita adalah untuk mencoba, bukan untuk
berhasil. Karena dengan mencoba akan kita temukan satu jalan menuju
keberhasilan”, yah selalu terpatri dalam benak saya. Bahwa kita
harus terus berkarya. Satu lagi kata-kata beliau yang membuat saya
bersemangat adalah, “Mutiara itu selalu ditemukan dari tempat yang
tersembunyi, Wonogiri Sukses!” begitulah beliau. Terimakasih telah
menginspirasi, Mas Eko
Ketiga,
sahabat-sahabat saya yang senantiasa menemani saya dalam perjuangan
di jalan dakwah ini, mereka tergabung dalam “The Golden
Generation”. Sebuah nama yang saya gagas dengan harapan kami dapat
menjadi generasi yang dapat menorehkan sejarah bagi dakwah di kampus.
Mereka dengan segala kelebihannya, melengkapi dan menutupi segala
kekurangan saya. Dngan berbagai karakter, mereka menginspirasi dengan
cara masing-masing. Nurul Arifah, si mata sipit sebelah yang
senantiasa mau mendengarkan keluh kesah saya, tulisan-tulisannya yang
selalu menginspirasi saya, dan lembut hatinya yang sering membuat
saya terharu. Siti Mutmainah, ia memiliki bashirah yang tajam dan
senantiasa meng’SMS’ saya ketika terjadi sesuatu pada saya,
itulah kedekatan hati. Iin Jayani yang senantiasa tegas dalam
bertindak dan memiliki wawasan yang luas, saya banya belajar darinya.
Adnaniyun, batak yang satu ini memiliki sifat keibuan dan kedewasaan
yang sering membuat saya terbelalak dengan sikap yang sering ia
ambil. Dan masih banyak “The Golden Generation” lainnya yang
tidak bisa saya sebutkan satu demi satu.
Keempat,
tentunya sahabat-sahabat “The Real Winner” yang selama tiga tahun
terakhir ini banyak memberikan arti dalam hidup saya. Suka duka yang
kami lewati bersama memberikan pengaruh bagi hidup saya. Terimakasih
(Hanik, Eva, Mba Rini, Venni, Ijum, Ipeh, Ayya, Verra, Dhanik, Mba
Nuruk, Ria, Listia, Hida, Raju, Poyo, Ahmad, Cahyo, Puji, dan Khaer).
Kalian sungguh berarti
dan tentunya terimakasih kepada seluruh keluarga besar beastudi etos,
I’m nothing without you!
Kelima,
mereka adalah saudara-saudara yang mengajarkan betapa merah putih itu
memiliki arti yang mendalam, betapa tunas kelapa itu akan menjadi
cikal bakal majunya Indonesia, mengajarkan betapa Pramuka adalah
totalitas dalam berbakti, pada sesama, pada saudara, pada agama, pada
nusa bangsa dan pada pandu sedunia. Terimakasih Mas Imam, Mba Yayi,
Mba Titis, Mas Wahyu, Mas Fery, Mas Afryan, Mas Ulin dkk yang
senantiasa menggembleng saya hingga menjadi seperti sekarang.
Terimakasih kepada Agustiana, Hervian, Eko, Tyo dkk yang senantiasa
berada dalam satu barisan dengan saya. Dan tentunya Terimakasih
kepada seluruh Keluarga Besar Racana Diponegoro. Dewasaku adalah
Bersaudara. Ikhlas Bhakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana, Salam
Pramuka!
Dan,
yang terakhir (dari tulisan ini) adalah orang yang luar biasa.
Walaupun saya tidak banyak mengenal beliau, tidak banyak berinteraksi
dengan beliau, saya terbelalak ketika tahu betapa beliau sangat
memperhatikan kami, mengenal kami satu demi satu dari kami. Mengerti
bagaimana aktivitas kami, mengerti karakter dan sifat kami. Dan lewat
beliaulah jalan emas terbuka untuk kami, melalui event-event
perlombaan, hingga The Real Winner memiliki segudang prestasi. Itu
semua tentu tidak terlepas dari doa-doa beliau untuk kami.
Beliau
lahir di Cicalengka pada tanggal 12 juni, 25 tahun yang lalu.
Dilahirkan menjadi seorang dengan kapasitas yang diatas rata-rata
bahkan superior di bidang akademik. Hingga beliau menamatkan kuliah
S1-nya dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun dan melanjutkan studi
S2-nya dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun. Luar Biasa!
Mengenal
beliau pertama kali dalam sebuah event yang diadakan di kampus saya,
beliau menjadi pembicara dengan tema “Ristek dan Kemahasiswaan”.
Cukup tercengang dengan prestasi-prestasi yang beliau torehkan.
Hingga saya tidak pernah terbayang sebelumnya bahwa beliau akan
menjadi pendamping kami.
Beliau
memiliki sifat “ma’rifatul insan” yang luar biasa, mampu
mengenal kami satu demi satu. Memberikan kami kado ulang tahun pada
setiap ulang tahun kami, memberikan kado kepada saya tentang mimpi
saya. Itulah yang membuat saya terharu, barukali pertama saya
mendapatkan hadiah yang sesuai dengan mimpi dan harapan saya.
Tidak
banyak yang bisa saya berikan untuk beliau, itulah lemahnya saya.
Belum mampu mempersembahkan hal yang lebih untuk beliau. Hingga, saya
hanya bisa mendoakan beliau supaya senantiasa diberkahi oleh Allah
dalam setiap langkahnya, senantiasa diberi kemudahan dalam setiap hal
baik rizki ataupun jodoh, dan semoga S3-nya Sukses! Best wishes for
you, Sir.
Thank’s
a lot. Im nothing without you. Thank you and Happy B’day Pak Asep
0 komentar:
Posting Komentar