Sabtu, 06 Oktober 2012

Khoirunnas anfauhum linnas

Tidak ada alasan bagi orang beriman untuk tidak memanfaatkan setiap peluang kebaikan yang menghampiri, karena kesempatan tidak datang dua kali. Untuk meraih peluang dan kesempatan, tentunya harus ada persiapan-persiapan yang dilakukan. Seperti halnya keberanian, tapi tidak hanya keberanian saja, punya keberanian tanpa punya keterampilan sama saja kita tidak siap. Oleh karenanya kita juga butuh keterampilan, dan keterampilan itu harus dilatih, tidak muncul begitu saja. Kita sudah dapatkan tiga hal; keberanian, keterampilan dan kesempatan. Alangkah mudahnya jalan yang akan kita lalui manakala ketiga hal ini kita genggam. 

Namun, tantangan tidak sampai disitu saja. Ketika kita mendapatkan kesempatan, sudahkah yakin bahwa kesuksesan atau prestasi itu akan kita dapatkan? Kalau belum, kita butuh bumbu untuk menjadikannya semakin lezat. Ada ikhtiar dan doa dalam setiap jejak langkah kita. Satu hal lagi, tawakal’alallah. Tentunya prestasi ataupun kesuksesan itu tidak akan mulus jalannya apabila tiada ridho dari yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu, Allah Azza wa jalla. Oleh karena itu, perlu adanya niatan yang tulus dan ikhlas dalam setiap ikhtiar yang kita lakukan, bahwasanya apa yang kita lakukan semata-mata mengharap ridho Allag SWT. Mantab gag tuh?

Tidak berhenti disini saja, coba kita kembali pada tujuan awal kita, untuk apa sih sebenarnya prestasi ataupun kesuksesan yang kita raih? Apakah untuk meraih penghargaan, pengakuan, status sosial, atau hanya sebatas plakat dan sertifikat? Kalau itu tujuan, tidak perlu menerapkan rumusan-rumusan yang telah kita bicarakan diatas, mubadzir. Karena tujuannya sudah melenceng cuy. 

Sepertinya akan lebih menarik ketika kita membahas tentang “kebermanfaatan/kebermaknaan hidup”. Coba bayangkan, ketika rumusan yang kita bicarakan sebelumnya tadi bermuara pada kebermanfaatan bersama, pahala kita tidak akan terputus. Ingat kan, tiga amalan yang tidak akan terputus; amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh. Karena berprestasi ataupun sukses itu bukan utilitas pribadi, bukan hanya milik kita semata. Alangkah indah, ketika prestasi yang kita raih itu memberikan dampak positif serta memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang. Luarr biasa!

Niatan yang perlu kita bangun adalah, kita harus berani mencoba setiap tantangan yang ada didepan kita, termasuk setiap peluang yang datang (karena peluang itu akan datang kepada ia yang sudah siap). Dengan mencoba, kita akan menemukan berbagai proses menuju sebuah prestasi yang bermuara pada kebermanfaatan hidup. Mari kita niatkan, setiap apa yang kita lakukan, termasuk prestasi yang kita raih adalah untuk kebermanfaatan sesama, barangkali ketika kita berprestasi mampu memberikan arti bagi saudara-saudara kita. Anda tahu, barangkali apa yang kita capai saat ini, kesuksesan yang kita raih buka merupakan hasil kerja keras kita saja, melainkan campur tangan dari saudara-saudara kita yang mendoakan kita tanpa kita tahu. Karena tanpa kita sadari, saudara-saudara dan keluarga kita lah yang mendukung kita dikala kita terhimpit. Maka, jangan pernah lupakan mereka dengan kembali memberikan kebermanfaatan untuk orang-orang disekitar kita.
Wallahu’alam bishawab

0 komentar: