Minggu, 07 Oktober 2012

Profesi, Antara Idealita dan Realita


         Menghadapi realita, bahwasanya kita tidak selamanya akan terkungkung dalam bangku perkuliahan, dalam pergerakan mahasiswa dan dinamikanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita akan menghadapi dinamika pasca kampus, yang merupakan realita dalam kehidupan. Kadang kala, realita yang dihadapi akan berbenturan dengan idealita yang kita pegang selama menjadi mahasiswa. Oleh karenanya, kita harus mulai menentukan arah, kemana kita akan berlayar di fase yang berbeda tersebut, apakah kita masih akan memperjuangkan idealita yang melekat dalam diri kita ataukah hanyut dalam arus realita yang ada.
            Daurah Mihani (training profesi) merupakan sebuah pelatihan yang dilakukan untuk memfasilitasi para mahasiswa tingkat akhir (atau tingkat galau) dalam persiapan menuju dunia pasca kampus. Selain itu, pelatihan ini digagas supaya kader-kader dakwah memiliki strategi mendakwahkan dunia islam dalam profesi yang kelak dijalani. Sehingga sektor-sektor profesi dapat dikelola dengan bernafaskan Islam. Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 12 ini terdapat empat materi yang disampaikan Salah satunya adalah mengenai Dinamika Jenjang Profesi antara Idealita dan Realita yang disampaikan oleh Bapak Agung B. Margono (Anggota DPRD Jateng) dan Bapak Fris Yulianto (Anggota DPRD Jateng).
             Dalam penyampaiannya Bapak Fris, Ketua BEM UNDIP 2000-2001 menyampaikan dengan penuh keceriaan dan humor segar untuk menghangatkan suasana, bahwa perlu adanya Grand Strategy Dakwah dalam dunia profesi. Adapun dua hal yang harus kita pilih, Mobilitas vertikal (penyebaran SDM dakwah ke lembaga dan kebijakan) atau Mobilitas Horizontal (penyebaran dakwah ke lapisan masyarakat).
             Garis besar yang disampaikan adalah arahan kedepan pasca kampus, beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan masa depan pasca kampus kita, diantaranya:
  • a.       Buat Perencanaan Karier, tentukan visi dan misi serta deskripsikan mimpi.
  • b.      Buat peta perjalana karier
  • c.       Buat hobby menjadi peluang
  • d.      Buat catatan keberhasilan
  • e.      Tentukan sasaran karier
  • f.        Ketahui tren karier dan pekerjaan
  • g.       Pelajari hal-hal baru.

Apapun pilihan kita,
  • -          Kewajiban kita adalah tetap beribadah baik secara vertikal maupun horizontal.
  • -          Saatnyan bayar “hutang” dengan membalik keadaan
  • -          Satu hal, kita punya kewajiban atas waktu.

Menambah aura semangat pelatihan, Bapak Agung dengan gaya kholeriknya menyampaikan bahwa hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali “siapa saya? (kita)”, mengenali potensi yang kita miliki untuk kemudian menentukan tiga ranah dunia pasca kampus. Adapun tiga ranah tersebut adalah Profesi/profesional/pegawai, coorporate/pengusaha, dan civil society/politisi/pelayan publik. Dalam pencapaianya, ada beberapa targetan pasca kampus. Diantaranya, competence, courtesy, credibility, kehandalan, responsibility, empathy, dan communication.
 Tentunya, banyak pertanyaan yang akan muncul bagaimana mensiasati visi dan aksi kita kedepan. Oleh karenanya,
  • -          Diskusikan dengan teman dekat, mau bagaimana kita,
  • -          Pertegas visi dan hadiri forum-forum yang memperkuat visi kita,
  • -          Kita perlu bercermin, kita perlu figur. Significant model!
  • -          Rencanakan sejak sekarang, korelasikan dengan mimpi-mimpi kita.

Semoga apa yang menjadi visi dan mimpi kita dapat tercapai dan dapat memberikan kebermanfaatan hidup sesama (red: dakwah).
Wallahu’alam bishowab.

0 komentar: