Tembalang
(24/2). Berkenaan dengan passion
yang saya temukan di buku catatan biru saya, tentang kesukaan saya
pada anak-anak membuat saya berazam untuk menelisik lebih dalam
tentang dunia anak-anak. Energi positif mereka mampu membangun negeri
ini menjadi lebih baik. Dan saya ingin menjadi salah satu orang yang
berperan dalam membentuk, membina dan mengkaryakan mereka. Beberapa
hari setelah saya menuliskan keinginan saya ini, Allah membukakan
jalan untuk saya. Getar handphone saya mengusik waktu istirahat saya
kala itu, sebuah pesan singkat dari nomor yang belum saya simpan.
Dibutuhkan Tim Guru untuk Anak-anak Yatim Semarang.. dst..
Bergegas
saya bangun dari laying,
seraya membaca ulang persyaratan yang tertera pada layar handphone
saya. Tanpa pikir panjang saya langsung menghubungi informan yang
tertera di pesan singkat tersebut.
Syarat: Surat lamaran, Curriculum vitae, foto diri, foto kopi KTP, dan foto kopi SIM C.
Sedikit ragu dengan syarat yang terakhir. ya, saya belum mempunyai SIM C karena alasan klasik, saya belum lancar mengendarai sepeda motor. Tapi apa boleh buat, hati semakin bulat dan niat semakin kuat. Saya beranikan diri untuk mencobanya. Alasan terkuat selain mencari ridho Allah adalah saya mengharapkan senyuman mereka, meraih doa mereka, dan tentunya tentang kebermanfaatan terhadap sesama. Walau tidak bisa dipungkiri, masa-masa sekarang adalah masa-masa terberat dalam urusan keuangan, maklum mahasiswa tingkat akhir. Tapi bukan itu tujuan saya, saya ingin tertawa bersama mereka. Anak-anak yatim itu juga punya hak yang sama dengan anak-anak yang lain, bahkan mereka memiliki arti lebih bagi saya, mereka akan belajar banyak tentang kehidupan. Dan saya ingin menjadi bagian dari hidup mereka.
Ini
salah satu langkah awal saya demi mewujudkan Program 500 anak.
Bismillah. Saya yakin, dari sekian ribu anak-anak yatim itu, beberapa
diantaranya kelak akan menjadi orang yang berperan penting dalam
kejayaan bangsa ini, dan saya ingin menjadi salah satu penyebabnya.
Hari
ini saya mengikuti seleksi tertulis Tim Guru GENIUS di Kantor Yatim
Mandiri Semarang bersama sahabat saya. Kami mendapat tempat seleksi
yang sangat nyaman, di masjid. Karena kami didahului oleh orang-orang
yang lebih rajin dan penuh semangat. Semakin memacu semangat, agar
lebih baik lagi, jangan telat!
Tes
tertulis berjumlah 40 soal dan semua soal adalah matematika Sekolah
dasar. Ampun, kali ini saya sedikit kikuk, sudah berapa lama saya
mengenyam palajaran SD, batin saya. Untungnya, saya pernah menjadi
tentor les privat, paling tidak sedikit banyak masih mengingat
pelajaran itu. Dalam waktu satu jam saya hanya berhasil mengerjakan
sekitar 28 soal dari 40 soal. Miris.
Satu
jam telah berlalu, menunggu pengumuman sambil sarapan di area car
free day
Simpang Lima. Soto menjadi menu incaran saya. Dipenghujung menyantap
semangkuk soto, getar handphone saya kembali menghentikan sendok yang
hampir meluncur ke mulut.
Mba Hani: Gimana dek? Lulus?
Saya
dan sahabat saya bergegas melihat hasil tes tertulis. Alhasil, kami
berdua tidak ada didaftar pengumuman tersebut. Tidak bisa dipungkiri,
beberapa detik saya kecewa. Bukan kecewa dengan hasil pengumuman
tersebut, tetapi kecewa pada diri sendiri. Soal setingkat SD pun saya
tidak berhasil memecahkan semua. Tak apalah, niat baik belum tentu
bersambut dengan baik, begitulah kira-kira kalimat yang terucap dari
sahabatku, menandakan sebuah motivasi bahwa untuk berbuat baik masih
ada banyak cara. Baiklah, calon anak-anakku itu semoga mendapatkan
guru terbaiknya.
Melepas
penat, kami hang
out ke
Mall dengan mencari buku murah seharga 5000-an di Gramedia. Saya
membeli tiga buku, salah satunya berjudul “Fiqh Parenting”. Saya
pikir ini penting untuk saya kedepan, merawat anak-anak saya. :P
Lagi-lagi
getar handphone saya menyela makan siang saya yang terlambat.
+6285640xxx: Aslmkm.. Berdasrkn tes tertulis seleksi guru genius.. Maka kami membuka kesempatan untuk wawancara gelombang 3.. khusus bagi teman-teman yang ingin berjuang bersama yatim mandiri.. besok rabu 27/2/2013 jam 08.00-16.00…saya: wa’alykumslam, Maksudnya bagaimana nggeh Pak, saya belum lolos seleksi tertulis. nuwun+6285640xxx: Hasil diskusi dgn tim, akhirnya geart min ditetapkan adalah 15, jd yg tidak lolos kami sortir lg.. kbtulan km lolos. Qt tunggu hari rabu ya..Saya: oh begitu Pak, Alhamdulillah, terimakasih Pak.
Allah
Maha Besar, dengan segala janjinya. There
is a will, there is a way.
Saya hanya bisa tersenyum, menandakan rasa syukur saya, diberikan
kesempatan untuk berbagi dengan sesama. Ternyata tidak ada yang tidak
mungkin di mata ALLah, dan Allah punya cara sendiri untuk
membahagiakan hamba-hambaNya. Allah Maha Tahu apa yang ada dihati
hamba-hambaNya. Dan saya berjanji dengan keterbatasan ini saya harus
memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberikan kebermanfaatan kepada
sesama. InsyaAllah.
Saya
turut menunggu kabar bahagia berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar