Minggu, 24 Februari 2013

Seleksi Guru Genius


Tembalang (24/2). Berkenaan dengan passion yang saya temukan di buku catatan biru saya, tentang kesukaan saya pada anak-anak membuat saya berazam untuk menelisik lebih dalam tentang dunia anak-anak. Energi positif mereka mampu membangun negeri ini menjadi lebih baik. Dan saya ingin menjadi salah satu orang yang berperan dalam membentuk, membina dan mengkaryakan mereka. Beberapa hari setelah saya menuliskan keinginan saya ini, Allah membukakan jalan untuk saya. Getar handphone saya mengusik waktu istirahat saya kala itu, sebuah pesan singkat dari nomor yang belum saya simpan.

Dibutuhkan Tim Guru untuk Anak-anak Yatim Semarang.. dst..
Bergegas saya bangun dari laying, seraya membaca ulang persyaratan yang tertera pada layar handphone saya. Tanpa pikir panjang saya langsung menghubungi informan yang tertera di pesan singkat tersebut.

Syarat: Surat lamaran, Curriculum vitae, foto diri, foto kopi KTP, dan foto kopi SIM C.

Sedikit ragu dengan syarat yang terakhir. ya, saya belum mempunyai SIM C karena alasan klasik, saya belum lancar mengendarai sepeda motor. Tapi apa boleh buat, hati semakin bulat dan niat semakin kuat. Saya beranikan diri untuk mencobanya. Alasan terkuat selain mencari ridho Allah adalah saya mengharapkan senyuman mereka, meraih doa mereka, dan tentunya tentang kebermanfaatan terhadap sesama. Walau tidak bisa dipungkiri, masa-masa sekarang adalah masa-masa terberat dalam urusan keuangan, maklum mahasiswa tingkat akhir. Tapi bukan itu tujuan saya, saya ingin tertawa bersama mereka. Anak-anak yatim itu juga punya hak yang sama dengan anak-anak yang lain, bahkan mereka memiliki arti lebih bagi saya, mereka akan belajar banyak tentang kehidupan. Dan saya ingin menjadi bagian dari hidup mereka. 
 
Ini salah satu langkah awal saya demi mewujudkan Program 500 anak. Bismillah. Saya yakin, dari sekian ribu anak-anak yatim itu, beberapa diantaranya kelak akan menjadi orang yang berperan penting dalam kejayaan bangsa ini, dan saya ingin menjadi salah satu penyebabnya. 
 
Hari ini saya mengikuti seleksi tertulis Tim Guru GENIUS di Kantor Yatim Mandiri Semarang bersama sahabat saya. Kami mendapat tempat seleksi yang sangat nyaman, di masjid. Karena kami didahului oleh orang-orang yang lebih rajin dan penuh semangat. Semakin memacu semangat, agar lebih baik lagi, jangan telat!

Tes tertulis berjumlah 40 soal dan semua soal adalah matematika Sekolah dasar. Ampun, kali ini saya sedikit kikuk, sudah berapa lama saya mengenyam palajaran SD, batin saya. Untungnya, saya pernah menjadi tentor les privat, paling tidak sedikit banyak masih mengingat pelajaran itu. Dalam waktu satu jam saya hanya berhasil mengerjakan sekitar 28 soal dari 40 soal. Miris.
Satu jam telah berlalu, menunggu pengumuman sambil sarapan di area car free day Simpang Lima. Soto menjadi menu incaran saya. Dipenghujung menyantap semangkuk soto, getar handphone saya kembali menghentikan sendok yang hampir meluncur ke mulut.

 Mba Hani: Gimana dek? Lulus?

Saya dan sahabat saya bergegas melihat hasil tes tertulis. Alhasil, kami berdua tidak ada didaftar pengumuman tersebut. Tidak bisa dipungkiri, beberapa detik saya kecewa. Bukan kecewa dengan hasil pengumuman tersebut, tetapi kecewa pada diri sendiri. Soal setingkat SD pun saya tidak berhasil memecahkan semua. Tak apalah, niat baik belum tentu bersambut dengan baik, begitulah kira-kira kalimat yang terucap dari sahabatku, menandakan sebuah motivasi bahwa untuk berbuat baik masih ada banyak cara. Baiklah, calon anak-anakku itu semoga mendapatkan guru terbaiknya. 
 
Melepas penat, kami hang out ke Mall dengan mencari buku murah seharga 5000-an di Gramedia. Saya membeli tiga buku, salah satunya berjudul “Fiqh Parenting”. Saya pikir ini penting untuk saya kedepan, merawat anak-anak saya. :P

Lagi-lagi getar handphone saya menyela makan siang saya yang terlambat.


+6285640xxx: Aslmkm.. Berdasrkn tes tertulis seleksi guru genius.. Maka kami membuka kesempatan untuk wawancara gelombang 3.. khusus bagi teman-teman yang ingin berjuang bersama yatim mandiri.. besok rabu 27/2/2013 jam 08.00-16.00…
saya: wa’alykumslam, Maksudnya bagaimana nggeh Pak, saya belum lolos seleksi tertulis. nuwun
+6285640xxx: Hasil diskusi dgn tim, akhirnya geart min ditetapkan adalah 15, jd yg tidak lolos kami sortir lg.. kbtulan km lolos. Qt tunggu hari rabu ya..
Saya: oh begitu Pak, Alhamdulillah, terimakasih Pak.

Allah Maha Besar, dengan segala janjinya. There is a will, there is a way. Saya hanya bisa tersenyum, menandakan rasa syukur saya, diberikan kesempatan untuk berbagi dengan sesama. Ternyata tidak ada yang tidak mungkin di mata ALLah, dan Allah punya cara sendiri untuk membahagiakan hamba-hambaNya. Allah Maha Tahu apa yang ada dihati hamba-hambaNya. Dan saya berjanji dengan keterbatasan ini saya harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberikan kebermanfaatan kepada sesama. InsyaAllah.
Saya turut menunggu kabar bahagia berikutnya.

0 komentar: