Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. (An Nisa : 74)
Ayat
diatas menerangkan bahwa telah jelas perintah berjihad di jalan Allah
dan keutamaannya apabila kita mau berjihad. Tidak ada yang menandingi
tingginya pahala dari berjihad di jalan Allah. Akan tetapi selama ini
banyak pihak yang belum faham dan menyalahartikan tentang makna jihad
yang sebenarnya. Menurut mahzab Hanafi, jihad dalam pengertian secara
bahasa adalah pengerahan segenap potensi dengan ucapan dan tindakan.
Sedangkan menurut syariat jihad berarti memerangi orang kafir dan
sebangsanya.
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. (An Nisa : 95)
Urgensi
jihad digambarkan dalam ayat diatas, bahwasanya setiap perbuatan
memiliki tingkatan pahala yang berbeda. Allah akan menaikkan satu
derajat bagi orang-orang yang berjihad dijalanNya. Dan syurga adalah
janji Allah untuk mereka yang ikut berperang dijalan Allah. Di era
sekarang, jihad digambarkan dalam suatu perkara yang mengerikan. Akan
tetapi sesuai dengan perkembangan jaman, jihad melawan hawa nafsu.
Telah sering kita dengar dari kalangan muslimin bahwa memerangi musuh
merupakan jihad kecil. Sedangkan jihad besar adalah memerangi hawa
nafsu. Banyak dalil yang meriwayatkannya, salah satunya, Rasulullah
bersabda “Kita pulang dari jihad kecil menuju jihad besar”. Para
sahabat bertanya, “Apakah jihad besar itu?” Rasulullah SAW
menjawab, “Jihad terhadap hati atau jihad melawan hawa nafsu”.
Selain itu ada beberapa hal yang termasuk jihad, yakni amar ma’ruf
nahi munkar. “Seagung-agung jihad adalah kata-kata haq yang
diucapkan dihadapan penguasa jahat”.
Jihad
dalam islam merupakan tujuan yang amat mulia. Jika jihad adalah
semulia-mulia tujuan, maka sarananya pun adalah seutama-utamanya
sarana. Karena jihad itu indah. Allah SWT mengharamkan permusuhan.
Sesuai firmanNya, “Dan janganlah kamu melampaui batas”. (Al
Maidah : 87). Allah membimbing kaum muslimin menuju kasih sayang yang
paripurna. Mereka ketika berperang tidak melampui batas, tidak
bertindak aniaya, tidak menyiksa tubuh musuh, tidak mencuri, tidak
merampok harta, tidak melukai kehormatan dan tidak membuat derita.
Demikian
juga Rasulullah melarang pembunuhan dalam perang, terhadap wanita,
anak-anak, orang-orang tua, menyiksa orang yang terluka, serta
memfitnah. Sehingga bagaimana mungkin kita membandingkan jiwa kasih
sayang Islam dengan jiwa kejam para agresor jahat, yang senantiasa
menebarkan kemungkaran. Ya Allah pandaikan kaum muslimin akan
agamanya dan selamatkan dunia dari kegelapan ini menuju cahaya
Islami.
0 komentar:
Posting Komentar